Seputar BanyumasSeputar BanyumasSeputar Banyumas
  • Beranda
  • Berita
  • Purwokerto
  • Purbalingga
  • Cilacap
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
Seputar BanyumasSeputar Banyumas
  • Beranda
  • Berita
  • Purwokerto
  • Purbalingga
  • Cilacap
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
Pencarian
  • Home
  • Berita
  • Purwokerto
  • Purbalingga
  • Cilacap
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
Ikuti Kami
© 2025 Seputar Banyumas. All Rights Reserved.
Seputar Banyumas > Artikel > Purwokerto > Lebih dari 2000 LGBT Di Kabupaten Banyumas 
Purwokerto

Lebih dari 2000 LGBT Di Kabupaten Banyumas 

Besari
Terakhir diperbarui: 2 November 2025 17:09
Besari
Membagikan
Ketua Komisi Dakwah, Ukhuwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Kabupaten Banyumas, Mohamad Aminudin saat diwawancara wartawan, Sabtu (31/10/2025).
Ketua Komisi Dakwah, Ukhuwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Kabupaten Banyumas, Mohamad Aminudin saat diwawancara wartawan, Sabtu (31/10/2025).
Membagikan

Kalangan lesbian, gay, biseksual dan transgender/transeksual (LGBT) semakin exis, baik di dunia Maya maupun nyata. Kaum-kaum tersebut semakin vulgar menunjukan eksistensinya di masyarakat.

Hal itu menjadi keprihatinan tersendiri bagi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyumas. Fenomena tersebut menjadi perhatian khusus oleh MUI untuk bisa menekan persebarannya.

Banyak faktor penyebab berkembangnya kalangan LGBT. Mulai dari kemajuan teknologi, ekonomi, gaya hidup, sampai faktor psikologi.

Ketua Komisi Dakwah, Ukhuwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Kabupaten Banyumas, Mohamad Aminudin menyampaikan, pada acara Musyawarah Kerja MUI Banyumas persoalan tersebut menjadi salah satu point pembahasan.

Mohamad Aminudin meminta kasus LGBT ini jadi perhatian khusus, terutama para dai, para mubaligh para ustadz.

“Ini sesungguhnya bukan perkara yang baru dan itu sudah pernah dihembuskan oleh PJ Bupati Banyumas Hanung saat,” katanya.

Di Wilayah Kabupaten Banyumas, tercatat sudah mencapai 2000 temuan. Jumlah itu merupakan catatan di tahun 2024 lalu. Artinya jumlah LGBT bisa bertahan di tahun 2025 ini.

“Sekitar setahun lalu saja tercatat LGBT di Kabupaten Banyumas ada 2000. Belum lagi yang tidak tercatat. Sedangkan terbanyak berada di Purwokerto Selatan,” ujar Mohamad Aminudin.

Baca juga  Angkut 336 Ribu Ton Semen, KAI Daop 5 Purwokerto Jadi Tulang Punggung Logistik Nasional

Dalam musyawarah kerja ini, juga disampaikan keprihatinan dari pengurus MUI dimana pelaku LGBT sudah bukan lagi dari kalangan dewasa tapi sudah masuk kepada tingkat pelajar.

“Bahkan tidak menutup kemungkinan masuk ranah mohon maaf, institusi pemerintahan. Karena itulah MUI menjadi peran utama dalam menyelesaikan persoalan-persoalan umat ini,” katanya.

MUI Kabupaten Banyumas berharap kepada seluruh instansi agar mengaktifkan kegiatan-kegiatan taklim seperti pengajian. Hal ini dianggap penting  minimal sebagai salah satu cara untuk memberi pemahaman terhadap agama dan keyakinan yang mereka anut.

Dr Tri Wuryaningsih, praktisi sosial yang juga Dosen Sosiologi FISIP Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, mempunyai pandangan terkait LGBT. Menurutnya, dengan perkembangan zaman dimana orang semakin permisif dimana oriantasi sexual dianggap hal privat, inilah yang menjadikan kelompok LGBT merasa diberi ruang.

“Karena orang tidak peduli.dengan hal ini, sehingga bisa menjadi berkembangnya kelompok LGBT. Padahal kelompok ini  dianggap bahaya karena bisa menularkan HIV Aids dan juga membahayakan aspek sosial agama nilai-nilai yang ada di masyarakat” ujar Triwur.

Baca juga  Bukit Kapur Kawasan PT Semen Bima Potensi Longsor Kembali, Warga Mengungsi

Triwur menambahkan, biasanya LGBT ini karena pengaruh lingkungan dan jarang dari faktor genetik.

“Bisa juga dari medsos dan terhubung dari aplikasi tertentu dengan mencari pertemanan oriantasi yg sama. Sehingga orang tua harus berhati-hati dalam mengawasi anak-anak dalam berteman,” kata Triwur.

Menurutnya, bicara LGBT tidak semata bicara HAM, namu lebih pada aspek sosial dan norma agama. Oleh karena ia berharap MUI Kabupaten Banyumas harus terus menerus mengedukasi dalam pencegahan LGBT ini salah satunya dengan cara bekerjasama dengan media.

TAG:lgbt di kabupaten banyumasmohamad aminudinmui banyumas
Artikel Sebelumnya whatsapp image 2025 11 02 at 13.27.51 Sambut Libur Nataru, Kawasan Wisata Golaga Dipercantik, Lebih Instragamable dan Estetik Sambut Libur Nataru, Kawasan Wisata Golaga Dipercantik, Lebih Instragamable dan Estetik
Artikel Selanjutnya relawan sedekah sepatu 1 Relawan Sedekah Sepatu, Berbagi Harapan Kepada Anak-Anak Hingga Pelosok Desa Relawan Sedekah Sepatu, Berbagi Harapan Kepada Anak-Anak Hingga Pelosok Desa

Tetap Update Berita Terbaru!

Follow akun media sosial Seputar Banyumas dan jangan lewatkan kabar penting seputar Banyumas dan sekitarnya!
FacebookSuka
XMengikuti
InstagramMengikuti
YoutubeSubscribe
TiktokMengikuti
- Advertisement -
Sumpah Pemuda

Mungkin Anda Suka

Warga Darma Kradenan Kecamatan Ajibarang, yang terdampak longsor bukit kapur yang menjadi lokasi penambangan PT Sinar Tambang Artha Lestari (STAR), mengangkat barang dari rumah untuk mengungsi, Jumat (31/10/2025).
Purwokerto

Bukit Kapur Kawasan PT Semen Bima Potensi Longsor Kembali, Warga Mengungsi

Oleh Besari
Musker MUI Banyumas 2025
Purwokerto

MUI Banyumas Diharapkan Beri Kontribusi Nyata bagi Umat

Oleh Besari
Lokawisata Baturraden
EkonomiPurwokerto

Lokawisata Baturraden Kantongi Rp 5,5 Miliar, Kejar Target Sisa Dua Bulan

Oleh Besari
img 20251031 wa0027 e1761910339940 Biaya PBB di Banyumas Naik Setinggi Langit di Tengah Ekonomi Sulit
EkonomiPurwokerto

Biaya PBB di Banyumas Naik Setinggi Langit di Tengah Ekonomi Sulit

Oleh Besari
Seputar BanyumasSeputar Banyumas
Ikuti Kami
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Kebijakan Privasi
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lupa password?