
SEPUTARBANYUMAS.COM-Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Banjarnegara dalam beberapa hari terakhir menyebabkan air Sungai Panaraban di Desa Dawuhan, Kecamatan Wanayasa, meluap dan menggerus pondasi jembatan hingga ambrol pada Minggu (19/10/2025) sore.
Akibat kejadian tersebut, akses utama dari Kecamatan Karangkobar menuju Dieng via Kecamatan Pejawaran putus total. Warga kini terpaksa memutar jauh melewati Kecamatan Wanayasa dengan jarak mencapai sekitar 30 kilometer.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, jembatan sepanjang 30 meter dengan lebar 3 meter itu sebenarnya tengah dalam tahap perbaikan. Namun derasnya arus sungai membuat pondasi penahan yang masih sementara tergerus air hingga akhirnya ambruk.
“Awalnya cuma sebagian pondasi yang terkikis, tapi arus air makin besar dan akhirnya seluruh sisi pondasi tak kuat menahan beban jembatan,” kata Rohim, warga Desa Dawuhan, Senin (20/10/2025).
Warga Harapkan Jembatan Darurat Segera Dibangun
Rohim menuturkan, jembatan tersebut menjadi jalur vital warga, terutama untuk aktivitas ekonomi, pendidikan, dan akses wisata menuju kawasan Dieng Plateau. Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah cepat agar aktivitas masyarakat tidak lumpuh terlalu lama.
“Ini akses utama kami ke sekolah dan ke pasar. Kami berharap segera dibuatkan jembatan darurat supaya warga bisa tetap beraktivitas,” ujarnya.
Respons Cepat Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
Menanggapi kejadian tersebut, Bupati Banjarnegara dr. Amalia Desiana memastikan bahwa jembatan tersebut memang tengah dalam tahap pengerjaan. Namun, intensitas hujan tinggi membuat bambu penahan pondasi tidak mampu menahan derasnya aliran sungai.
“Jembatan itu masih dalam proses perbaikan. Saat kejadian, debit air meningkat drastis hingga sebagian pondasi jembatan longsor,” jelasnya.
Bupati Amalia juga telah meminta tim teknis dan Dinas Pekerjaan Umum untuk segera melakukan peninjauan dan analisis struktur agar langkah penanganan cepat bisa dilakukan.
“Kami segera evaluasi dan ambil langkah darurat, karena ini bukan hanya akses warga, tapi juga jalur ekonomi dan pariwisata menuju Dieng,” tegasnya.
Selain mempercepat pembangunan jembatan darurat, pemerintah daerah juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap infrastruktur di wilayah rawan banjir dan longsor, mengingat intensitas hujan yang tinggi kerap memicu kerusakan serupa.
Dengan kondisi ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir dan tanah longsor, terutama bagi wilayah di sekitar aliran sungai dan perbukitan.


