Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Banjarnegara terus memperkuat barisan kadernya. Langkah itu diwujudkan melalui Latihan Kepemimpinan Kader Dasar (LKKD) yang digelar di The Pikas Artventure, Banjarnegara, pada 1–2 November 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh pengurus DPC PPP Banjarnegara dan seluruh Pimpinan Anak Cabang (PAC) se-Kabupaten Banjarnegara. LKKD menjadi bagian penting dalam proses kaderisasi partai untuk melahirkan generasi militan, berintegritas, serta memiliki semangat perjuangan Islam dan kebangsaan.
Ketua DPC PPP Banjarnegara Edy Purwanto mengatakan, pelatihan ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat sumber daya manusia di tubuh partai. Selain memperkokoh struktur organisasi, kegiatan ini juga menjadi ajang konsolidasi untuk mengembalikan kejayaan PPP di Banjarnegara.
“Tujuan kegiatan ini adalah bagian dari konsolidasi partai dan upaya mengangkat kembali marwah PPP. Kami berharap pada Pemilu 2029 nanti, PPP bisa kembali menempatkan wakilnya di DPR RI,” ujarnya.
Cetak Kader PPP Banjarnegara yang Berintegritas
Menurut Edy, LKKD ini dirancang untuk membentuk kader yang tak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki moralitas dan spiritualitas yang kuat. Para peserta mendapatkan pembekalan terkait ideologi partai, strategi perjuangan politik Islam, penguatan basis masyarakat, hingga rencana aksi nyata di lapangan.
“Melalui kaderisasi ini, PPP menanamkan prinsip bahwa politik bukan sekadar perebutan kekuasaan, tetapi sarana pengabdian kepada umat dan bangsa. Kader PPP Banjarnegara harus mampu menjadi pelayan masyarakat yang ikhlas, profesional, dan berkomitmen terhadap nilai-nilai keislaman dan kebangsaan,” tambahnya.
Edy menegaskan, PPP memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga marwah politik yang bersih, beretika, dan berkeadilan. Karena itu, proses kaderisasi menjadi kunci utama agar lahir pemimpin yang amanah dan berjiwa pengabdian.
Politik Sebagai Jalan Pengabdian
Dalam konteks dinamika politik nasional yang semakin kompleks, DPC PPP Banjarnegara menilai penting untuk menyiapkan kader yang memahami bahwa kekuasaan bukanlah tujuan, melainkan alat untuk memperluas pengabdian.
“Bagi PPP, kekuasaan adalah sarana untuk berkhidmat. Kami ingin mencetak pemimpin yang menjunjung tinggi semangat persatuan, keumatan, dan keindonesiaan dalam bingkai Islam rahmatan lil ‘alamin,” tutup Edy.
Dengan kegiatan ini, PPP Banjarnegara menegaskan komitmennya untuk melahirkan pemimpin masa depan yang tidak hanya piawai dalam politik, tetapi juga kokoh dalam moral, iman, dan semangat perjuangan umat.



