DINAMIKA jelang ajang sepak bola Liga 4 terjadi di beberapa klub di Jawa Tengah (Jateng). Seperti diketahui, Liga 4 Jateng rencananya akan mulai berlangsung pada Desember 2025 dan berakhir pada Februari 2026.
Ada beberapa klub di Jateng yang belum menunjukkan tanda-tanda untuk ikut ajang kasta keempat tersebut. Namun, ada juga klub yang sudah melakukan persiapan serius jelang kompetisi kasta keempat tersebut.
Beberapa klub yang aktivitasnya tidak terpantau di antaranya seperti Persab Brebes, PSIP Pemalang, Persip Kota Pekalongan, Persekap Kabupaten Pekalongan, Persegal Kota Tegal. Sementara, mereka yang terlihat serius di antaranya Persibas Banyumas, Persibangga Purbalingga, Persitema Temanggung, PSIR Rembang, Persak Kebumen.
Jelang Liga 4 Jateng, Ditanya Gaji
Salah satu tim yang aktivitasnya tidak terpantau di dunia maya adalah Persip Kota Pekalongan. Rumor yang berkembang, Persip tak ikut kompetisi tahunan ini. Namun, belum diketahui kebenaran rumor tersebut.
Tidak ada aktivitas signifikan sejauh ini yang terlihat di Instagram Persip. Bahkan, ketika Instagam Persip mengunggah memori indah dua kali juara Liga 3 Jateng, justru pertanyaan miring muncul. Liga 3 Jateng adalah nama lama Liga 4 Jateng. Saat itu, kasta terbawah adalah Liga 3, kini kasta terbawah adalah Liga 4.
Persip memang dua kali juara Liga 3 secara beruntun pada musim 2022 dan 2023-2024. Lalu, Instagram Persip mengunggah momen yang dikenal dengan sebutan back to back itu. Tapi, respons netizen malah mempertanyakan tentang gaji pemain.
Dari pernyataan beberapa netizen terungkap bahwa Persip Kota Pekalongan masih nunggak gaji pemain di musim lalu. Sehingga, banyak netizen yang justru mempertanyakan bagaimana nasib gaji pemain yang masih nunggak.
Persibat Muncul
Sementara salah satu klub Jateng yakni Persibat Batang mulai muncul di Instagramnya. Ada kemungkinan Laskar Alas Roban ini akan ikut berkompetisi di kasta terbawah ini. Memang Persibat hanya menjelaskan ada apparel baru yang digandeng. Dijeaskan bahwa apparel baru tersebut akan digandeng Persibat.
Munculnya kabar dari Persibat ini agak mengejutkan. Sebab, sangat lama mereka tidak memberikan informasi kabar terbaru. Bahkan, saat itu sudah ada influencer lokal yang mulai pesimistis dan pasrah jika Persibat Batang tidak ikut kompetisi.
Timbul Tenggelam
Sebagai kompetisi kasta terendah di Indonesia, Liga 4 memang masih masuk kategori kompetisi amatir. Ajang ini pun tidak diurus oleh I League, yang mengurus kompetisi kasta atas.
Keberadaan tim peserta kompetisi terendah ini, khususnya di Jateng, juga timbul tenggelam. Ada kalanya ikut kompetisi dan ada kalanya tenggelam tak ikut kompetisi. Misalnya saja, Persibat pada musim 2023-2024, tidak ikut Liga 3 (saat itu, kasta terendah masih bernama Liga 3). Kemudian musim 2024-2025, mereka berpartisipasi di Liga 4.
Lalu, Persibas Banyumas, Persibangga Purbalingga, Persibara Banjarnegara juga sama. Mereka ikut kompetisi musim 2023-2024. Namun, ketiganya absen di musim 2024-2025. Hal yang mirip juga dengan PSIK Klaten. Mereka ikut kompetisi 2023-2024, namun absen di musim 2024-2025. Kemudian, Persebi Boyoali di musim 2023-2024 tidak ikut kompetisi. Tapi musim 2024-2025 menjadi juara Liga 4 Jateng. Di musim 2025-2026, ada indikasi Persebi absen dari kompetisi.
Fenomena timbul tenggelam tersebut memang memungkinkan terjadi di Liga 4 Jateng. Sebab, mereka bisa berkompetisi jika memiliki sumber finansial yang memadai. Sumber finansial pun tidak bisa ditebak. Musim ini bagus, musim depan belum tentu.
Butuh dana yang tak sedikit untuk mengarungi ajang kasta keempat ini. Apalagi jika liga dilangsungkan dengan sistem kandang tandang. Belum lagi jika lolos dari fase provinsi dan melaju ke fase nasional, akan makin banyak dana yang dibutuhkan.
Kasta Terbawah
Liga 4 adalah kasta terbawah dalam ajang liga di Indonesia dan dimulai dari level kabupaten atau kota. Hanya saja banyak kabupaten atau kota yang tidak bisa menyelenggarakan Liga 4 karena terbentur kenyataan.
Disebutkan bahwa untuk ajang level kabupaten/kota diikuti minimal delapan klub berbadan hukum. Sementara di satu kabupaten atau kota, jarang ada delapan klub yang sudah memiliki badan hukum. Setelah Liga 4 kabupaten atau kota, dilanjut dengan fase provinsi. Tim-tim terbaik di fase provinsi akan maju ke tingkat nasional untuk memperebutkan tiket promosi.
Diketahui, di Indonesia ada empat kasta liga. Pertama adalah BRI Super League yang dulunya bernama Liga 1. Kemudian, Pegadaian Championships yang dulunya bernama Liga 2. Selanjunya adala Liga Nusantara yang ada di kasta ketiga.
*Anda bisa melihat informasi lain di Instagram kami.



