
SEPUTARBANYUMAS.COM – Layanan kesehatan melalui program Spelling (Dokter Spesialis Keliling) yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jateng menjadi andalan masyarakat dalam pelayanan kesehatan mudah dan murah.
Bagaimana tidak, warga masyarakat hanya cukup membawa KTP bisa mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis, terlebih mereka tidak perlu mendatangi fasilitas kesehatan seperti Puskesmas yang jaraknya cukup jauh, pada program Spelling ini, justru dokter yang mendatangi masyarakat pada titik tertentu seperti balai desa.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, Spelling merupakan satu program pemerintah dalam memberikan layanan kesehatan yang mudah bagi masyarakat, bahkan sejak program ini dilaunching pada 4 Maret lalu, saat ini sudah menjangkau lebih dari 2 juta penduduk Jawa Tengah.
Bahkan, melalui program ini pula, masyarakat yang mendapatkan fasilitas adalah masyarakat yang tinggal cukup jauh dari fasilitas kesehatan, sehingga hal ini sangat membantu dan menyentuh hingga masyarakat lapisan bawah.
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh masyarakat pun beragam. Mulai dari Tuberkulosis (TBC), deteksi kanker serviks, pemeriksaan kesehatan jiwa, pemeriksaan kusta, serta pemeriksaan ibu hamil.
Efektivitas role model program layanan kesehatan ini juga telah mendapatkan apresiasi dari masyarakat, tenaga medis hingga Menteri Kesehatan. Lantaran benar-benar membantu meningkatkan kualitas kesehatan warga Jawa Tengah. Apalagi sasaran utama Speling dalam jangka pendek adalah warga di 70 desa kategori miskin di 35 Kabupaten/kota. Rata-rata 100 orang di setiap desa dengan faktor resiko CA serviks, TBC hingga kehamilan dengan resiko tinggi.
“Dokter spesialis yang turun adalah dokter dari rumah sakit milik provinsi dan rumah sakit swasta,” katanya.
Sementara itu, Sela Karina, warga Desa Karanggondang Pailus, Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara yang mendapatkan layanan kesehatan gratis melalui program Spelling ini sangat berharap jika program ini dapat terus berjalan, sebab kegiatan ini sangat membantu masyarakat, khususnya mereka yang tinggal jauh dari fasilitas kesehatan.
“Jelas ini sangat membantu, apalagi gratis, kita juga ngga harus jauh-jauh ke Puskesmas, sebab wilayah kami tinggal jaraknya cukup jauh,” katanya.

 
 
 
 
 
 
 