Seputar BanyumasSeputar BanyumasSeputar Banyumas
  • Beranda
  • Banyumas
  • Cilacap
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
  • Opini
  • Indeks
Seputar BanyumasSeputar Banyumas
  • Beranda
  • Banyumas
  • Cilacap
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
  • Opini
  • Indeks
Pencarian
  • Home
  • Banyumas
  • Cilacap
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
  • Opini
  • Indeks
Ikuti Kami
© 2025 Seputar Banyumas. All Rights Reserved.
Seputar Banyumas > Artikel > Cilacap > Amnesti Bukan Pengampunan, Tapi Koreksi: Jalan Etis Menuju Reformasi Sistem Pemasyarakatan
Cilacap

Amnesti Bukan Pengampunan, Tapi Koreksi: Jalan Etis Menuju Reformasi Sistem Pemasyarakatan

Redaksi
Terakhir diperbarui: 6 Agustus 2025 20:10
Redaksi
Membagikan
img 20250806 wa0009 Amnesti Bukan Pengampunan, Tapi Koreksi: Jalan Etis Menuju Reformasi Sistem Pemasyarakatan
Potret Pengamanan Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan banyak dihuni Narapidana Highrisk. (Dok Lapas Karanganyar).
Membagikan
img 20250806 wa0009 Amnesti Bukan Pengampunan, Tapi Koreksi: Jalan Etis Menuju Reformasi Sistem Pemasyarakatan
Potret Pengamanan Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan banyak dihuni Narapidana Highrisk. (Dok Lapas Karanganyar).

 

SEPUTARBANYUMAS.COM – Pemberian amnesti kepada 1.116 narapidana oleh Presiden Prabowo Subianto menandai babak baru dalam diskursus hukum dan keadilan di Indonesia. Bukan sekadar kebijakan politis atau bentuk belas kasihan negara, amnesti kali ini membawa pesan moral kuat: bahwa hukum tidak boleh kehilangan arah, dan keadilan tidak bisa sekadar diukur dari ketaatan pada teks.

“Amnesti ini bukan hadiah populis. Ini adalah rem darurat atas potensi disorientasi hukum,” tulis narasi resmi yang menyertai kebijakan tersebut. Banyak di antara penerima amnesti adalah narapidana non-kekerasan—pengguna narkoba yang seharusnya direhabilitasi, warga dengan gangguan kejiwaan, hingga pelanggar pasal karet seperti ITE yang hanya mengungkapkan aspirasi lewat satire politik.

Krisis Sistemik: Antara Overcrowding dan Overkriminalisasi

Kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia saat ini menggambarkan kegagalan struktural dalam praktik pemidanaan. Dengan daya tampung hanya 146.260 orang, per Agustus 2025, jumlah penghuni lapas tembus 281.743 orang. Rasio petugas dengan warga binaan bahkan mencapai 1:80 di sejumlah wilayah—angka yang mencerminkan ketimpangan besar dalam pelayanan, pembinaan, dan keamanan.

Baca juga  Peringati Bulan Bung Karno, PDI Perjuangan Cilacap Tanam 500 Pohon Kakao, Simbol Cinta Lingkungan dan Rakyat

Namun overcrowding hanyalah gejala. Penyakit sesungguhnya adalah overkriminalisasi, yaitu kecenderungan memenjarakan semua bentuk penyimpangan sosial tanpa membedakan konteks dan risiko. Data Direktorat Jenderal Pemasyarakatan menyebutkan, lebih dari 53% penghuni lapas adalah pelaku tindak pidana narkotika, mayoritas dari mereka adalah pengguna non-kekerasan.

“Negara seolah tak mampu membedakan siapa yang harus dihukum dan siapa yang harus dipulihkan,” jelas narasi tersebut. Dalam kerangka ini, amnesti bukan berarti menghapus kesalahan, tapi mengembalikan kesadaran hukum agar lebih adil dan manusiawi.

Amnesti Sebagai Jalan Etis

Pasal 14 Ayat (2) UUD 1945 memang memberikan kewenangan Presiden untuk mengeluarkan amnesti, dengan pertimbangan DPR. Namun lebih dari aspek legal, kebijakan ini adalah bentuk koreksi etis. Ia mempertanyakan logika penghukuman yang selama ini lebih menekankan balas dendam ketimbang reintegrasi sosial.

Filsuf hukum John Rawls pernah menyatakan bahwa keadilan adalah soal fairness, bukan hanya legalitas. Dalam kerangka ini, amnesti berfungsi sebagai mekanisme evaluasi kolektif: Apakah hukum telah menjalankan fungsinya secara adil, atau justru memperkuat ketidakadilan struktural?

Baca juga  Bupati Cilacap Ngantor di Desa, Dengarkan Langsung Keluhan Warga

Menyongsong Reformasi Hukum Pidana

Pemberlakuan KUHP baru pada Januari 2026 membuka peluang besar bagi reformasi sistem pemidanaan. Prinsip ultimum remedium, pidana alternatif seperti kerja sosial dan denda harian, serta pendekatan restoratif mulai diakomodasi. Dalam skema baru ini, peran Balai Pemasyarakatan (Bapas) akan semakin sentral sebagai penghubung antara tahap pra-adjudikasi hingga reintegrasi sosial.

Namun perubahan teks hukum tak akan cukup tanpa perubahan budaya hukum. “Selama hukum progresif tidak ditopang imajinasi sosial yang baru, penjara akan tetap penuh dan keadilan akan terus berarti penderitaan,” tulis narasi reflektif tersebut.

Amnesti sebagai Awal, Bukan Akhir

Keputusan Presiden Prabowo memberi amnesti harus dibaca sebagai titik tolak. Ia adalah bentuk keberanian negara untuk mengakui bahwa keadilan bukan sekadar soal menghukum, tapi soal memulihkan. Di tengah budaya hukum yang masih kuat dipengaruhi logika kolonial dan balas dendam, amnesti ini menjadi sinyal perubahan arah menuju sistem hukum yang lebih berkeadilan secara substansi.

“Amnesti adalah langkah pertama untuk menyelamatkan bukan hanya mereka yang terpenjara, tetapi juga martabat hukum itu sendiri,” demikian kutipan penutup yang menyiratkan pesan penting: bahwa negara yang adil adalah negara yang berani mengoreksi dirinya.

Baca juga  Lapas Nirbaya Komitmen Dukung Penguatan Ketahanan Pangan dan Optimalisasi Kinerja
TAG:Amnestilapas karanganyarnusakambangan
Artikel Sebelumnya img 20250806 wa0008 Dorong Sinergi Penguatan Keamanan, Anggota DPR RI Kunjungi Lapas Karanganyar Nusakambangan Dorong Sinergi Penguatan Keamanan, Anggota DPR RI Kunjungi Lapas Karanganyar Nusakambangan
Artikel Selanjutnya img 20250806 wa0034 Gerakan Pangan Murah Hadir di Polsek Adipala Disambut Hangat Masyarakat Gerakan Pangan Murah Hadir di Polsek Adipala Disambut Hangat Masyarakat

Tetap Update Berita Terbaru!

Follow akun media sosial Seputar Banyumas dan jangan lewatkan kabar penting seputar Banyumas dan sekitarnya!
FacebookSuka
XMengikuti
InstagramMengikuti
YoutubeSubscribe
TiktokMengikuti
- Advertisement -
Sumpah Pemuda

Mungkin Anda Suka

img 20251102 wa0017 Quran Center Baznas Cilacap Luluskan Puluhan Santri, Siap Jadi Cahaya Qurani di Tengah Masyarakat
Cilacap

Quran Center Baznas Cilacap Luluskan Puluhan Santri, Siap Jadi Cahaya Qurani di Tengah Masyarakat

Oleh Faiz Ardani
img 20251103 wa0024 Bupati Cilacap Ajukan Rp20 Miliar ke Pusat untuk Normalisasi Kaliyasa, Perkuat Penanganan Banjir di Kota
Cilacap

Bupati Cilacap Ajukan Rp20 Miliar ke Pusat untuk Normalisasi Kaliyasa, Perkuat Penanganan Banjir di Kota

Oleh Faiz Ardani
ojol cilacap
Cilacap

Ratusan Ojol Ikut Apel Kamtibmas 2025, Polresta Cilacap Perkuat Sinergi

Oleh Faiz Ardani
Persibara
BanjarnegaraCilacapOlahraga

Persibara dan PSCS Tumbang di Laga Perdana Kualifikasi Porprov XVII Jateng

Oleh Syarif TM
Seputar BanyumasSeputar Banyumas
Ikuti Kami
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Kebijakan Privasi
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lupa password?