
SEPUTARBANYUMAS.COM-Produk gula kepala organik Kabupaten Purbalingga kembali diminati pasar di Belanda, hal ini dibuktikan dengan pengiriman 24 ton gula kepala organik yang dilakukan oleh PT Daya Alami Indonesia (DAI) yang bekerjasama dengan Koperasi Tirta Nira Sejahtera dan Koperasi Sari Manggar Alami.
Wakil Bupati Purbalingga Dimas Prasetyahani saat melepas eksport gula kepala oranik di halaman Pendopo Dipokusumo menyampaikan apresiasinya kepada PT DAI yang konsisten mengirimkan komoditas unggulan asli Purbalingga ke mancanegara.
Menurutnya, keberhasilan ini membuktikan bahwa potensi pertanian dan perkebunan di Purbalingga mampu bersaing di pasar global. Terlebih, ekspor ini merupakan kali ke 18 bagi Kabupaten Purbalingga.
“Kita akan terus mencari komoditas lain yang layak ekspor. Tujuannya jelas, meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Purbalingga, khususnya para petani,” katanya.
Melihat komoditas yang ada, dirinya merasa optimistis jika selain gula kelapa, masih banyak komoditas lokal yang berpeluang menembus pasar internasional jika dikelola dengan baik dan menjaga kualitas.
Direktur PT DAI Emi Hidayati menjelaskan bahwa produk yang diekspor kali ini adalah gula kelapa organik fairtrade. Produk ini dinilai memberikan manfaat besar bagi petani penderes, mulai dari peningkatan sarana-prasarana hingga kapasitas produksi.
“Sejak 2021 hingga kini, kami telah mengirim 148 kontainer ke luar negeri. Tahun ini, ekspor hari ini adalah kontainer ke-18,” katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Purbalingga, Johan Arifin, menambahkan bahwa gula kelapa merupakan salah satu produk unggulan daerah. Saat ini, Purbalingga memiliki 5.400 hektare lahan kelapa dengan sekitar 8.000 penderes.


