
SEPUTARBANYUMAS.COM– Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan mengapresiasi sistem terpadu Serayu Network yang digagas oleh PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkit (UBP) Mrica Banjarnegara.
Menurutnya, pola sinergi antara perusahaan dan masyarakat ini dapat menjadi model nasional dalam pengelolaan lahan produktif, konservasi lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya perempuan.
Hal tersebut disampaikan Veronica saat mengunjungi Kampung Ilmu Serayu Network di Banjarnegara, Sabtu (18/10/2025). Ia menilai, sistem ini berhasil menyatukan aspek konservasi, pertanian organik, dan ekonomi sirkular dalam satu kawasan terpadu.
“Selama ini banyak petani memiliki keahlian tapi tidak punya lahan. Sementara Indonesia Power memiliki lahan luas yang bisa dimanfaatkan. Kolaborasi ini seperti menjahit serpihan-serpihan masalah menjadi solusi bersama,” ujar Veronica.
Sirkulasi Ekonomi dari Limbah hingga Pertanian Organik
Veronica menambahkan, Serayu Network bukan sekadar proyek konservasi, melainkan juga pusat pembelajaran ekonomi hijau.
Di kawasan ini, masyarakat bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) mengelola pembibitan tanaman, peternakan, serta pengolahan pupuk dan pakan ternak dari limbah dan sedimentasi Waduk PB Soedirman yang selama ini dianggap sebagai masalah lingkungan.
“Ada pembelajaran nyata di sini. Sistem ini bisa ditiru oleh daerah lain, apalagi masih banyak lahan tidur milik BUMN dan pemerintah yang bisa dimanfaatkan bersama masyarakat,” jelasnya.
Program ini juga selaras dengan kebijakan pemerintah terkait Makan Bergizi Gratis (MBG). Hasil panen dan produksi KWT di Serayu Network ini juga berpotensi menjadi pemasok kebutuhan dapur SPPG, sehingga menciptakan rantai ekonomi baru yang melibatkan perempuan.
“Ada ekosistem baru di Serayu Network. Semua komunitas di sini bergerak aktif. Ini bukti bahwa pemberdayaan perempuan dan pemanfaatan lahan bisa berjalan beriringan,” ujarnya.
Indonesia Power: 6,7 Hektare Lahan Jadi Pusat Edukasi dan Ekonomi
Sementara itu, Senior Manager PT Indonesia Power UBP Mrica, Nazrul Very Andhi, menjelaskan bahwa kawasan Serayu Network berdiri di atas lahan seluas 6,7 hektare milik perusahaan.
Lahan tersebut kini dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan seperti konservasi, pembibitan, pertanian terpadu, dan peternakan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa sedimentasi waduk yang sebelumnya dianggap tidak berguna, bisa diolah menjadi bahan bernilai ekonomi tinggi,” katanya.
Selain menjadi pusat produksi, Serayu Network juga dikembangkan sebagai learning center untuk pelatihan dan replikasi sistem di desa-desa lain. Hingga kini, kawasan tersebut telah menghasilkan panen tomat, cabai, dan sayuran organik, serta mengembangkan peternakan ayam, kambing, dan ikan.
“Kami berharap pola ini bisa menjadi contoh kolaborasi antara BUMN dan masyarakat dalam menciptakan ekonomi berkelanjutan sekaligus mendukung program pemerintah,” katanya.



