Seputar BanyumasSeputar BanyumasSeputar Banyumas
  • Beranda
  • Banyumas
  • Cilacap
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
  • Opini
  • Indeks
Seputar BanyumasSeputar Banyumas
  • Beranda
  • Banyumas
  • Cilacap
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
  • Opini
  • Indeks
Pencarian
  • Home
  • Banyumas
  • Cilacap
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
  • Opini
  • Indeks
Ikuti Kami
© 2025 Seputar Banyumas. All Rights Reserved.
Seputar Banyumas > Artikel > Jateng > DPRD Jateng Harus Berikan Kanal untuk Aspirasi Masyarakat
Jateng

DPRD Jateng Harus Berikan Kanal untuk Aspirasi Masyarakat

Djamal SG
Terakhir diperbarui: 3 November 2025 17:11
Djamal SG
Membagikan
DPRD Jateng
DPRD Jateng harus buat kanal aspirasi untuk masyarakat. Hal itu dikatakan Ketua DPRD Jateng Sumanto dalam sebuah kesempatan di Pekalongan. (dok DPRD Jateng)
Membagikan

DPRD Jateng harus memberi kanal bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi. Ketua DPRD Jateng Sumanto menegaskan demokrasi merupakan panggung utama aspirasi masyarakat. Karena itu, kepercayaan publik menjadi fondasi utama yang perlu dirawat bersama agar sistem demokrasi tetap kokoh dan mampu memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh rakyat.

Contents
  • Ray Singgung Kesemrawutan
  • DPRD Jateng Manifestasi Kedaulatan Rakyat

Sumanto mengungkapkan hal itu sebelum membuka Seminar “Membaca Ulang Demokrasi, Kepercayaan Publik, Gerakan Generasi Muda, dan Tantangan Legitimasi Pemerintah” yang digelar di Ballroom Hotel Nirwana Pekalongan, Jumat, 31 Oktober 2025.

Dia menambahkan, gerakan generasi muda harus dilibatkan sebagai motor penggerak perubahan positif yang mampu menyuarakan aspirasi dan inovasi. Sumanto mengambil contoh maraknya aksi demonstrasi yang terjadi pada Agustus 2025 lalu. Gelombang demonstrasi terjadi di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Jawa Tengah. Masyarakat memprotes barbagai kebijakan, khususnya terkait kenaikan pajak yang dianggap memberatkan. Selain itu, mereka juga menganggap kurang adanya empati dari para penyelenggara negara atas kondisi yang dihadapi masyarakat.

“Hal ini sekaligus mencerminkan krisis legitimasi dan meningkatnya rasa frustrasi masyarakat terhadap lemahnya transparansi, akuntabilitas, serta komunikasi publik dari pemerintah,” ujarnya dalam acara yang digelar Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jateng tersebut.

Baca juga  Berkunjung ke Purbalingga, Komisi E DPRD Jateng Belajar Ini

Sumanto mengatakan, dalam gerakan aksi massa yang terjadi Agustus lalu, Gen Z menjadi motor utama. Mereka bergerak melalui sosial media dan turun ke jalan. Dengan melek digital dan kepedulian terhadap isu publik, generasi muda menjadi agen perubahan yang mampu mendorong lahirnya tata kelola pemerintahan yang lebih responsif dan terbuka terhadap aspirasi rakyat.

Maka, berbagai aspirasi yang muncul tersebut perlu mendapatkan kanal yang tepat. Salah satunya melalui lembaga DPRD Jateng yang menjadi perwakilan masyarakat.

“Sebagai lembaga yang memiliki fungsi pengawasan, legislasi, dan representasi rakyat, DPRD Jawa Tengah memegang tanggung jawab moral dan politik untuk menjembatani kepentingan masyarakat dengan kebijakan pemerintah,” katanya.

Dia berharap seminar tersebut mampu menghasilkan solusi dan langkah nyata untuk memperkuat peran semua elemen. Yaitu dalam menjaga kestabilan dan keberlanjutan demokrasi di Jawa Tengah.

Ray Singgung Kesemrawutan

Pengamat Politik Ray Rangkuti yang menjadi pembicara mengatakan, aksi demo Agustus 2025 yang berujung kerusuhan terjadi setelah pelaksanaan pemilu yang disebut demokratis. Selain itu, banyak lembaga survei menyebut saat itu tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah mencapai 80 persen.

Baca juga  Tak Perlu Jauh-jauh ke Singapura, RS di Jateng Kini Miliki Layanan PET Scan untuk Periksa Kanker

Ia menyebut aksi demo pada 25 hingga 30 Agustus 2025 lalu mencapai sepertiga dari yang terjadi pada reformasi 1998 yang berujung jatuhnya rezim Orde Baru. Selain itu, ada dua objek yang menjadi sasaran, yaitu DPR dan DPRD, serta Kepolisian.

“Mengapa ini bisa terjadi? Mungkin penjelasannya karena dalam sistem yang demokratis tak melahirkan kultur yang demokratis. Sistemnya bagus tapi di dalamnya semrawut,” kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia tersebut.

Menurut Ray, kesemrawutan tumbuh disebabkan cara pandang terhadap demokrasi yang minimalis. Para aktor memandang demokrasi hanya pada seperangkat aturan, bukan pada etika. Demo Agustus juga cerminan menguatnya oposisi jalanan saat oposisi formal yaitu lembaga legislatif, dan oposisi non formal seperti akademisi perannya melandai.

“Mereka ini mau mengadu ke DPR, nggak tahu DPR nya yang mau menerima siapa. Akibatnya yang terjadi amuk, nggak tahu maunya apa, yang penting marah saja,” katanya.

DPRD Jateng Manifestasi Kedaulatan Rakyat

Sementara itu, Guru Besar Ilmu Perundang-undangan Fakultas Hukum Undip. Prof. Lita Tyesta Addy Listya Wardhani mengatakan, DPRD Jateng merupakan institusi yang tetap dan tidak dapat dibubarkan sebagai lembaga secara keseluruhan. Menurutnya, DPRD merupakan manifestasi pelaksanaan kedaulatan rakyat tingkat daerah yang mandatnya lahir dari proses demokrasi elektoral.

Baca juga  Pemuda dan Pelajar Diajak Tingkatkan Kewaspadaan Dini, Ini Kata Ketua DPRD Jateng

“Sedangkan keanggotaan DPR dan DPRD dapat berubah melalui mekanisme tertentu seperti PAW (Pergantian Antar Waktu),” ujarnya.

Ia mendorong anggota DPRD memperkuat pertanggungjawaban politik ke masyarakat. Caranya dengan mengedepankan transparansi, responsivitas terhadap kebutuhan masyarakat, serta tindak lanjut yang nyata terhadap aspirasi masyarakat melalui proses yang terintegrasi dan konsisten.

Seperti diketahui, demonstrasi terjadi di banyak tempat pada Agustus 2025. Salah satu pemicunya adalah tidak adanya empati dari wakil rakyat ketika kondisi rakyat tak baik-baik saja. Banyak demo yang dipusatkan di gedung wakil rakyat baik di pusat atau di daerah. Bahkan banyak demo yang berbuntut kericuhan.

TAG:Demokrasidprd jatengsumanto
Artikel Sebelumnya Musik Rock Musik Rock Kembali Menggema di Banjarnegara, DKD Hidupkan Semangat Lintas Generasi Lewat Parade “NovembeRock”
Artikel Selanjutnya Bupati Banyumas Sadewo saat menghadiri acara Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan II serta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan III dan IX Kabupaten Banyumas, di Pendopo Si Panji Purwokerto, Senin (3/11/2025). Bupati Banyumas Tekankan 3 Syarat Inovasi ASN: Harus Berdampak, Berkelanjutan, dan Tidak Mandek

Tetap Update Berita Terbaru!

Follow akun media sosial Seputar Banyumas dan jangan lewatkan kabar penting seputar Banyumas dan sekitarnya!
FacebookSuka
XMengikuti
InstagramMengikuti
YoutubeSubscribe
TiktokMengikuti
- Advertisement -
Sumpah Pemuda

Mungkin Anda Suka

budidaya ikan beong
Jateng

Dorong Budidaya Ikan Beong, Sumanto: Kalau Bisa Dua Bulan Sudah Panen

Oleh Djamal SG
Hari Wayang
Jateng

Hari Wayang di Kebumen 2025: Ini Perincian Berbagai Lomba

Oleh Djamal SG
kerajinan bambu
BanjarnegaraBeritaJateng

Keren! Kerajinan Bambu Asal Banjarnegara Ini Tembus Pasar Eropa

Oleh Syarif TM
Ketua DPRD Jateng
Jateng

Ketua DPRD Jateng: Terus Gelorakan Semangat Sumpah Pemuda 

Oleh Djamal SG
Seputar BanyumasSeputar Banyumas
Ikuti Kami
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Kebijakan Privasi
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lupa password?