
SEPUTARBANYUMAS.COM – Saat dunia kian dikuasai layar gawai dan banjirnya konten digital yang serba cepat, minat baca buku fisik perlahan meredup. Namun, Pemerintah Kabupaten Cilacap menolak menyerah pada arus itu. Dengan semangat menghidupkan kembali budaya membaca, Pemkab Cilacap menghadirkan Pameran Literasi Kabupaten Cilacap 2025, sebuah ruang inspiratif bagi masyarakat untuk kembali mencintai buku dan dunia pengetahuan.
Bertempat di Aula Diklat Praja, Jalan Jenderal Sudirman, kegiatan yang berlangsung Selasa hingga Kamis (28–30 Oktober 2025) ini menjadi oase literasi di tengah hiruk-pikuk era digital. Pameran ini juga dirangkaikan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa, dua momentum yang merefleksikan semangat kebangsaan dan kecintaan terhadap ilmu.
Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman yang membuka acara menegaskan bahwa tantangan literasi di masa kini bukan sekadar menumbuhkan minat baca, tetapi juga menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dan nilai-nilai literasi klasik.
“Minat baca buku teks saat ini menurun dibandingkan dengan bacaan digital. Ini tantangan bagi kita semua untuk menyeimbangkan antara kemajuan teknologi dan penguatan budaya literasi,” ujarnya.

Menurutnya, literasi bukan sekadar soal membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan memahami serta memaknai informasi secara kritis. Ia menilai kegiatan seperti pameran literasi menjadi momentum strategis untuk membangun kolaborasi lintas sektor melalui konsep Pentahelix, yaitu kerja sama antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media.
Kepala Dinas Arpusda Kabupaten Cilacap Ahmad Fauzi mengungkapkan, bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai ajang pameran buku, tetapi juga ruang interaksi antara masyarakat dengan pustakawan, penulis lokal, duta baca, dan berbagai komunitas.
“Ini merupakan salah satu upaya bagaimana meningkatkan literasi membaca di Kabupaten Cilacap. Dengan adanya pameran literasi, masyarakat bisa menikmati bacaan tidak hanya digital, tetapi juga buku fisik,” jelasnya.

Fauzi mengungkapkan, target kunjungan perpustakaan daerah pada 2025 melonjak drastis dari 84 ribu menjadi 950 ribu pengunjung, sedangkan target pengunjung pameran ini mencapai 3.500 orang selama tiga hari.
Pameran literasi kali ini menghadirkan berbagai kegiatan edukatif dan interaktif seperti talkshow duta baca dan penulis lokal, kelas inklusi, pameran buku, edukasi anti-narkoba dan anti-perundungan, hingga lomba melukis. Sebanyak 10 stan instansi dan komunitas serta 23 UMKM lokal ikut berpartisipasi, menjadikan acara ini juga sebagai ruang promosi ekonomi kreatif berbasis literasi.

Sebagai bentuk penguatan literasi kolaboratif, dilakukan pula penandatanganan kerja sama antara Dinas Arpusda Cilacap dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto terkait pengembangan koleksi digital dan layanan perpustakaan.
Momentum literasi ini semakin istimewa dengan pengukuhan Duta Baca Kabupaten Cilacap oleh Bunda Literasi Ira Tanti Sartika, serta penyerahan penghargaan kepada Thomas Sutasman, penulis lokal teraktif dari Komunitas Tjilatjap History.
Melalui semangat kolaborasi ini, Pemkab Cilacap berharap minat baca masyarakat kembali tumbuh, bukan hanya sebagai kebiasaan, tetapi menjadi budaya yang memperkuat karakter dan daya pikir generasi muda di tengah era serba digital.



