SEPUTARBANYUMAS.COM-Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Purwokerto melakukan kunjungan ke Rutan Banjarnegara, Kamis (30/10/2025). Kunjungan ini dilakukan untuk membahas tentang kualitas pembinaan warga binaan yang ada di Rutan Banjarnegara.
Selain itu, kunjungan tersebut juga menjadi bagian dari penguatan sinergitas dan studi tiru terkait program ketahanan pangan, kehumasan, yang dilakukan oleh Rutan Banjarnegara.
Kepala Rutan Banjarnegara Dodik Harmono mengatakan, kunjungan ini menjadi satu upaya untuk memperkuat sinergitas antara Bapas Purwokerto dengan Rutan Banjarnegara, khususnya dalam berbagi informasi terkait pembinaan berkelanjutan bagi warga binaan, demi terwujudnya transformasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan yang lebih kreatif, adaptif, dan produktif.
“Kami percaya ketahanan pangan dan pemberdayaan warga binaan adalah fondasi penting dalam pembinaan modern. Melalui kolaborasi seperti ini, kami ingin menghadirkan lingkungan pembinaan yang produktif, mandiri, dan berkelanjutan,” ujar Dodik Harmono.
Sinergi untuk Ketahanan Pangan dan Kemandirian Warga Binaan
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi 13 Program Akselerasi Pemasyarakatan, khususnya poin kedua tentang pemberdayaan warga binaan dalam mendukung ketahanan pangan, serta poin ketiga mengenai peningkatan pemanfaatan hasil karya warga binaan untuk produk UMKM.
Melalui sinergi antar-UPT, diharapkan setiap satuan kerja pemasyarakatan mampu menghadirkan kegiatan pembinaan yang tidak hanya produktif dan bernilai ekonomi, tetapi juga berdampak langsung bagi masyarakat.
Pada kesempatan itu, tim dari Bapas Purwokerto juga meninjau program ketahanan pangan yang dilakukan Rutan Banjarnegara, meliputi lahan pertanian, peternakan, serta pengolahan hasil karya warga binaan. Program ini menjadi bukti nyata penerapan kemandirian pangan sekaligus sarana pelatihan kerja bagi warga binaan agar lebih siap kembali ke masyarakat setelah bebas.
Penguatan Kehumasan dan Citra Positif Lembaga
Selain fokus pada ketahanan pangan, kegiatan ini juga membahas penguatan kehumasan. Para peserta mendapat pembelajaran tentang pentingnya membangun narasi positif dalam publikasi kegiatan Pemasyarakatan.
Sesi ini mengulas strategi menyusun pesan publik yang inspiratif, teknik menulis konten informatif, hingga cara mengemas keberhasilan pembinaan agar menarik dan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat. Melalui pendekatan komunikasi yang kreatif, humas diharapkan menjadi jembatan antara keberhasilan di lapangan dan opini publik yang positif.



