
SEPUTARBANYUMAS.COM – Berada di wilayah perkotaan dengan padat penduduk tidak menjadi jaminan bagi sekolah untuk mendapatkan siswa baru, seperti yang terjadi di SDN 1 Krandegan Banjarnegara ini yang hanya mendapatkan 2 siswa baru kelas 1 tahun ajaran 2025/2026.
Meski berada di wilayah perkotaan, SDN 10 Krandegan Banjarnegara yang hanya berjarak tak lebih dari 7 kilometer dari pusat Kota Banjarnegara ini tidak mampu menarik minat siswa untuk bersekolah di tempat tersebut.
Meski begitu, siswa kelas 1 SDN 10 Krandegan yang hanya berisikan dua siswa ini tetap melakukan pembelajaran seperti biasa, bahkan dua siswa ini tetap seruis mengikuti pembelajaran yang dilakukan di sekolah tersebut.
Kepala SDN 10 Krandegan Banjarnegara, Kanti Lestari mengatakan, jumlah siswa baru tahun pelajaran 2025/2026 ini mengalami penurunan drastis, yakni hanya mendapatkan 2 siswa, padahal pihaknya sudah berusaha melakukan sosialisasi hingga ke rumah-rumah warga sekitar sekolah.
“Untuk tahun ini kita hanya mendapatkan 2 siswa, sementara tahun Pelajaran lalu SDN 10 Krandegan ini juga hanya mendapatkan 7 siswa,” katanya.
Menurutnya, sebelum tahun ajaran baru dibuka, pihaknya telah melakukan berbagai upaya agar anak usia sekolah di sekitar wilayah tersebut dapat masuk di SDN 10 Krandegan, termasuk dengan melakukan koordinasi dengan komite sekolah dan aksi mencari siswa baru melalui door to door atau datang rumah-rumah warga.
“Kalau upaya untuk menggaet siswa kami sudah berusaha maksimal, bahkan sampai door to door, tetapi hasilnya hanya mendapatkan 2 siswa,” katanya.
Selain itu, permasalahan kesulitan mendapatkan siswa bagi SDN 10 Krandegan ini juga karena kondisi geografis yang tidak menguntungkan, sebab dengan jarak tidak lebih dari 5 kilometer terdapat SD negeri yang lebih besar, belum lagi keberadaan SD swasta yang juga memiliki gedung lebih baik.
“Mungkin karena kondisi geografis juga, sebab dekat sini masih ada SD negeri dan SD swasta yang lebih besar, sehingga kami kesulitan mendapatkan siswa. Saat ini jumlah siswa kami dari mulai kelas 1 sampai kelas 6 hanya 43 anak,” ujarnya.
Beberapa sekolah besar yang berada tak jauh dari keberadaan SDN 10 Krandegan ini diantaranya SDN Argasoka, SDN 4 Krandegan, serta SD Muhammadiyah Banjarnegara. Untuk itu, dirinya berharap ke depan, sistem zonasi juga dapat diterapkan untuk pendidikan dasar, sehingga ada pemerataan siswa.
Selain itu, kondisi ruang SDN 10 Krandegan ini juga ada yang rusak, sehingga siswa kelas 1 yang hanya memiliki 2 siswa ini menggunakan ruang kepala sekolah. “Kebetulan memang ada ruang kelas yang sudah rusak, jadi kelas 1 ini pakai ruang kepala sekolah. Ada juga yang memakai perpustakaan untuk kegiatan belajar mengajar siswa,” katanya.
Meski begitu, Azka Dianka mengaku tetap bersemangat dan senang bisa sekolah meski tidak memiliki banyak teman sekelas, dia memilih sekolah di SDN 10 Krandegan ini karena jarak sekolah dengan rumahnya tidak begitu jauh.
“Meski hanya 2 orang, saya tetap senang dan semangat belajar, karena sekolahnya dekat rumah,” ujarnya.

 
 
 
 
 
 
 