
SEPUTARBANYUMAS.COM – Sempat diguyur hujan sehari sebelumnya, jalur utama warga Desa Sijeruk menuju Prendengan, Kecamatan Banjarmangu amblas dan patah, akibatnya akses jalan kabupaten menuju dua wilayah tersebut ditutup untuk sementara waktu.
Patahnya jalan yang menghubungkan Desa Sijeruk menuju Prendengan Kecamatan Banjarmangu akibat pergerakan tanah yang terjadi pada Selasa (13/5/2025) sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu, terjadi pergerakan tanah hingga menyebabkan jalan amblas dan tak dapat dilalui kendaraan.
Pergerakan tanah terus terjadi hingga kondisi jalan semakin rusak dan amblas dengan kedalaman lebih dari 5 sentimeter dengan panjang mencapai 100 meter. Untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan para relawan dan warga menutup akses jalan tersebut baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.
Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aji Piluroso mengatakan, pergerakan tanah yang terjadi di jalan kabupaten yang masuk wilayah Desa Sijeruk RT 05 RW 03 Kecamatan Banjarmangu ini merupakan silkus tahunan. Pergerakan tanah ini juga menyebabkan beberapa rekahan tanah terlihat di sekitar lokasi.
Untuk itu, selain menutup akses jalan, BPBD Banjarnegara juga melakukan himbauan dan peningkatan kewaspadaan pasa masyarakat, terlebih jalur tersebut merupakan akses perekonomian dan pendidikan bagi warga sekitar.
“Jalan ini emang akses ekonomi warga, termasuk akses pendidikan, sehingga untuk keamanan kami tutup, kondisi tanah juga masih terus bergerak, dan ini merupakan siklus tahunan akibat kondisi tanah yang labih, terlebih sebelumnya wilayah Banjarnegara sempat diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi,” katanya.
Saat ini, BPBD Banjarnegara masih terus melakukan upaya pendataan dan himbuaan pada masyarakat terkait pergerakan tanah ini. Terlebih beberapa ruas jalan sudah terlihat patah, bahkan ada sebagian yang sudah ambrol,” katanya.
Tak hanya sampai disitu, BPBD Kabupaten Banjarnegara juga melakukan himbauan pada masyarakat untuk tetap waspada, mengingat kondisi tanah di sekitar lokasi juga masih mengalami pergerakan. “Sampai saat ini dampak dari pergerakan tanah tersebut baru jalan, belum sampai meluas ke tempat lain, semoga tidak sampai meluas,” katanya.


