
SEPUTARBANYUMAS.COM – Ada yang berbeda dari perayaan Iduladha 1446 H di Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap. Tak ada kresek hitam atau kantong plastik berjejer saat pembagian daging kurban. Sebagai gantinya, ratusan besek cantik dari daun nipah tersusun rapi, siap dibagikan kepada masyarakat.
Momentum kurban di Masjid Baiturrahim Komperta Gunungsimping pada Jumat (6/6/2025) itu bukan sekadar ritual tahunan. Kilang Cilacap menjadikannya ajang nyata untuk mendukung gerakan lingkungan hidup, khususnya pengurangan sampah plastik sekali pakai.
Langkah ini selaras dengan imbauan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) melalui Surat Edaran Nomor 04 Tahun 2025 tentang “Iduladha Tanpa Sampah Plastik.” KPI RU IV Cilacap pun menyambutnya dengan aksi konkret, menggantikan plastik dengan besek tradisional yang tak hanya ramah lingkungan, tapi juga menambah kesan alami dan estetis.
Besek daun nipah yang digunakan bukan produk biasa. Wadah ramah lingkungan ini merupakan hasil kerajinan tangan dari Bank Sampah Abhipraya, salah satu sub kegiatan Program MAMAKU (Masyarakat Mandiri Kutawaru) binaan Kilang Cilacap di Kelurahan Kutawaru, Cilacap.
Selain mendukung upaya pengurangan sampah plastik, langkah ini juga menjadi bentuk pemberdayaan masyarakat lokal, khususnya kelompok wanita Purna Pekerja Migran Indonesia (PPMI) yang dilibatkan dalam produksi dan pemasaran besek.
Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI RU IV Cilacap, Cecep Supriyatna menyampaikan inovasi besek nipah menjadi terobosan mengurangi tanaman pengganggu atau gulma yang bisa menghambat pertumbuhan mangrove di Kutawaru.
“Kami sangat mendukung inisiatif lokal seperti besek daun nipah. Tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga berdampak sosial karena melibatkan komunitas pemberdayaan di sekitar kilang. Ini adalah bentuk nyata sinergi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Bank Sampah Abhipraya sendiri merupakan bank sampah terintegrasi yang fokus pada pengelolaan sampah organik dan anorganik. Dari sampah organik dihasilkan produk seperti pupuk, polybag, hingga bio pot. Sementara sampah anorganik diolah menjadi paving block, minyak plastik, cacahan plastik hingga furniture serta besek daun nipah sebagai produk unggulan.
Apresiasi juga disampaikam Ketua Pelaksana Iduladha 1446H Masjid Baiturrahim Komperta Gunungsimping, Rendhie Bihaqqi yang menyampaikan rasa terima kasih atas partisipasi Bank Sampah Abhipraya dalam menghadirkan besek sebagai media bermanfaat dan bernilai.
“Kami senang bisa ikut serta dalam gerakan Idul Adha tanpa sampah plastik. Besek ini tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga indah dan lebih layak untuk diberikan ke masyarakat,” ujarnya.
Langkah inovatif Kilang Cilacap dalam penggunaan besek nipah juga sejalan dengan prinsip Sustainable Development Goals (SDG’s) yang terus diintegrasikan dalam setiap aktivitas.
Seperti pada tujuan kedelapan, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; tujuan kedua belas, Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, tujuan keempat belas, Ekosistem Laut dan tujuan ketujuh belas, Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Dengan memanfaatkan besek dari daun nipah sebagai kemasan daging kurban, Kilang Cilacap membuktikan bahwa pelestarian lingkungan dapat dilakukan dengan langkah sederhana yang berdampak besar.
Lebih dari sekadar pengganti plastik, inovasi ini menjadi bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan melibatkan masyarakat yang produktif.



