
KEBUMEN-Kontes Sapi PO Kebumen Piala Bupati Tahun 2025 berlangsung di Kampung Sapi PO Kebumen (Eduwisata Peternakan Terintegrasi), Desa Sitiadi, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen pada Sabtu (18/10/2025).
Dikutip dari website Pemkab Kebumen, Sapi PO adalah sapi asli daerah yang telah menjadi identitas sekaligus potensi unggulan daerah. Sapi PO adalah jenis persilangan antara sapi Jawa dan Sapi Ongole. Sapi PO mudah dikenali dari ciri khas punuk yang menonjol, warna bulu putih, serta gelambir dan moncong berwarna hitam.
Kontes Sapi PO ini mempertandingkan tujuh kelas. Kelas Pedet Sapihan Jantan, Kelas Pedet Sapihan Betina, Kelas Calon Indukan (Poel 1), Kelas Calon Pejantan (Poel 1), Kelas Indukan (Poel 2-3), Kelas Pejantan (Poel 2-3), hingga Kelas Ekstrem (Bebas). Penilaian dilakukan secara ketat meliputi kualitatif (moncong, punuk, ekor, gelambir) dan kuantitatif (tinggi, panjang, bobot, umur).
Adapun jawara salah satu keleas adalah sapi bernama ‘Slamet’ dari Benggolo Putro Farm milik Ahmad Ardiansyah. Slamet mencatatkan bobot mencapai 981 Kg dengan raihan 1215 poin. Posisi kedua adalah sapi ‘Tunggal Jaya’ dengan bobot 994 Kg dan raihan 1196,5 poin dari Benggolo Putro Farm. Juara ketiga adalah Kartomingan dengan bobot 968 Kg dan raihan 1187,5 poin dari Lembusakti Farm milik Firman Candra Aji.
Hadiah berupa piala, piagam, dan uang pembinaan diserahkan langsung oleh Bupati Lilis Nuryani, Wabup Zaeni Miftah, dan Wakil Ketua DPRD Solatun.
Bupati Lilis dalam pernyataannya menyebutkan, kontes tersebut menjadi ajang yang ditunggu peternak. “Selain silaturahmi, juga momentum menumbuhkan rasa bangga potensi unggulan daerah yaitu Sapi PO. Ini sudah jadi identitas daerah, bukan hanya sebagai komoditas ternak. Kami berupaya agar Sapi PO Kebumen tetap lestari, produktif, dan mampu bersaing di tingkat nasional,” ujar Bupati Lilis.
Sementara, Ahmad Ardiansyah, pemilik sapi jawara, memberikan harapannya. “Semoga peternak sapi di Kebumen ke depan makin dikenal, makin sukses, dan maju,” katanya.
Sementara, Sekretaris Panitia, Sutaryo, berharap event ini dapat rutin diadakan setiap tahun, meskipun digelar secara mandiri oleh peternak.



