
SEPUTARBANYUMAS.COM – Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyalurkan bantuan beras bagi 16 Kepala Keluarga di Desa Maribaya dan Kaliori, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, yang merupakan korban dari pergerakan tanah yang terus berlangsung sejak tiga tahun terakhir.
Penyerahan bantuan dilakukan di Balai Desa Maribaya oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Purbalingga, Suroto, mewakili Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif. “Ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah menjaga ketahanan pangan,” katanya.
Menurut Suroso, tanah gerak yang terjadi di dua desa tersebut telah menyebabkan 16 rumah mengalami kerusakan sedang hingga berat, bangunan rumah warga mengalami retak pada bagian dinding, lantai, bahkan ada juga bangunan yang jebol akibat diterjang longsor, termasuk adanya bangunan rumah yang miring akibat pergerakan tanah tersebut.
Sebelumnya, bupati Purbalingga M Fahmi telah melakukan tinjauan secara langsung dan menyerahkan bantuan pada korban tanah gerak di wilayah tersebut pada 30 Mei lalu. Saat ini, Pemerintah Kabupaten Purbalingga masih terus mencarikan solusi jangka panjang, termasuk kemungkinan relokasi warga.
“Mas bupati berpesan pada para warga yang menjadi korban tanah gerak ini untuk tetap semangat, mudah-mudahan selalu sehat, kami pemerintah daerah membersamai panjenengan mengupayakan sekuat-kuatnya agar kehidupan panjenengan kembali seperti sedia kala,” katanya.
Selain itu, dalam kasus ini, mitigasi dan antisipasi juga telah dilakukan oleh BPBD Purbalingga, dimana Desa Maribaya dan Kaliori telah dilakukan pemasangan Early Warning System (EWS). “Pasca bencana di Maribaya kami sudah pasang Early Warning System (EWS), termsuk pelatihan siaga bencana pada warganya, sehingga ketika ada pergerakan tanah warga sudah memahami apa yang harus dilakukan dan mengungsi ke mana,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD, Prayitno.
Dari hasil kajian Badan Geologi Kementerian ESDM, 11 dari 13 rumah terdampak di Desa Maribaya memenuhi syarat untuk relokasi. Relokasi akan dilakukan dengan dukungan dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Provinsi Jawa Tengah melalui pembangunan Rumah Unggul Sistem Panel Instan (Ruspin).
“Mudah-mudahan tahun 2026 nanti sudah bisa diwujudkan,” katanya.


