
SEPUTARBANYUMAS.COM – Kolaborasi dan sinergi antar daerah se Jawa Tengah dalam mengembangkan pariwisata harus terus ditingkatkan, sebab banyak potensi pariwisata di Jawa Tengah, khususnya di Purbalingga dan sekitarnya. Sehingga diperlukan integrasi antar destinasi wisata agar tercipta kawasan One Stop Destination yang saling terkait
Hal ini diungkapkan oleh Bupati Purbalingga, Fahmi M. Hanif saat membuka gelaran Jambore Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Jawa Tengah ke-19 yang diselenggarakan di Taman Wisata Purbasari Pancuran Mas, Sabtu (17/5/2025).
Pada kegiatan tersebut, lebih dari 224 Pokdarwis dari berbagai kabupaten/kota mengikuti kegiatan ini. Sehingga Jambore ini menjadi satu sarana yang tepat untuk semakin memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam mengembangkan sektor pariwisata.
“Kami melihat begitu banyak potensi pariwisata di Jawa Tengah, oleh karena itu, diperlukan integrasi antar destinasi wisata agar tercipta kawasan One Stop Destination yang saling terkait,” katanya.
Menurutnya, sektor pariwisata di Purbalingga belakangan mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya dan berkembangnya sejumlah destinasi wisata berbasis alam. Beberapa di antaranya adalah Taman Wisata Purbasari Pancuran Mas, Owabong Waterpark, D’Las Serang, serta potensi besar yang dimiliki kawasan melingkar Gunung Slamet. Namun diakuinya potensi tersebut masih memerlukan banyak perhatian dan dukungan agar dapat dikembangkan secara optimal.
Konsep One Stop Destination ini akan mengelompokkan destinasi wisata untuk berbagai segmen, mulai dari dewasa, anak-anak, wisata alam, budaya, hingga religi. Didukung dengan fasilitas penunjang seperti penginapan, hotel, resort, serta spot-spot kuliner. Dengan konsep ini diharapkan ke depan akan meningkatkan perekonomian di Banyumas Raya, dan Jateng bisa menjadi pusat tujuan wisata nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko menyampaikan kegiatan Jambore Pokdarwis ini merupakan salah satu bentuk fasilitasi dari Pemprov Jateng untuk mempertemukan para pegiat wisata se-Jawa Tengah dalam rangka mewujudkan Trade, Tourism, and Investment (TTI).
“Pariwisata akan menjadi fokus pembangunan Jawa Tengah pada tahun ketiga. Setelah penguatan infrastruktur pada tahun 2025, dan ketahanan pangan pada tahun 2026, maka pada tahun 2027 fondasi perekonomian berbasis pariwisata akan ditegakkan,” katanya.


