UPT Lokawisata Baturraden mencatatkan pencapaian pendapatan yang positif hingga kuartal keempat tahun 2025. Sampai bulan Oktober, pendapatan tercatat sudah menembus angka Rp 5,5 miliar.
Kepala UPT Lokawisata Baturraden, Suyanto, menyebut angka tersebut sudah lebih dari separuh target tahunan.
“Sampai Oktober ini tercatat sudah sekitar Rp 5,5 miliar, sedangkan target tahun ini Rp 7,5 miliar,” kata Kepala UPT Lokawisata Baturraden Suyanto, Sabtu (01/11/2025).
Dongkrak Capaian Lokawisata Baturraden
Dengan sisa waktu dua bulan di tahun 2025, pihak pengelola masih memiliki kesempatan untuk menambah perolehan pendapatan. Meski demikian, Suyanto tidak ingin berspekulasi mengenai angka pasti yang bisa diraih.
“Yang jelas kami pasti akan berusaha untuk menambah pendapatan, dan mencapai target,” ujarnya.
Suyanto menambahkan, secara historis, bulan Desember menjadi salah satu potensi besar untuk mendongkrak kunjungan wisatawan.
Bulan terakhir itu biasanya perputaran ekonomi relatif lebih cepat. Terutama karena bertepatan dengan momen libur sekolah dan perayaan Natal.
“Desember biasanya ada lonjakan kunjungan karena momen Natal, sampai jelang pergantian tahun,” kata dia.
Persaingan Antarobjek Wisata Jadi Pemacu Inovasi
Ia juga menyinggung faktor persaingan di kawasan Baturraden yang kini memiliki puluhan objek wisata. Menurutnya, hal ini justru menjadi motivasi.
“Kondisi itu tentu berpengaruh, secara perputaran ekonomi, perputarannya jadi merata, dan kita tetap bersaing secara sehat, justru ini menjadi pemantik kami untuk lebih bekerja keras,” kata dia.
Di kawasan Lokawisata Baturraden sendiri terdapat lebih dari 300 orang, yang menggantungkan ekonomi rumah tangganya dengan berdagang.
Sebagai informasi, harga tiket masuk lokawisata Baturraden dipatok Rp 20 ribu untuk hari biasa dan naik menjadi Rp 25 ribu saat akhir pekan atau hari libur.



