
SEPUTARBANYUMAS.COM – Pemerintah Kabupaten Purbalingga bersama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu – Opak mulai mempersiapkan penanganan dua titik tebing sungai yang mengalami longsor beberapa waktu lalu.
Pembangunan yang menyasar tebing Sungai Klawing di Kelurahan Bancar, Kecamatan Purbalingga dan tebing Sungai Serayu di Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja ini akan segera ditangani oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu – Opak.
“Alhamdulillah ada kabar baik. Jadi dari BBWS telah menganggarkan bahkan sudah kontrak (dengan rekanan) dan mulai pengerjaan,” ujar Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif saat mengunjungi rumah warga terdampak di RT 01 RW 01 Kelurahan Bancar.
Longsoran di tebing Sungai Klawing telah mengikis pekarangan dan sebagian rumah warga. Sementara di Desa Wirasaba, longsoran nyaris memutus akses jalan yang menghubungkan Wirasaba Utara dan Wirasaba Selatan, bahkan mengancam ujung landasan Bandara Jenderal Besar Soedirman.
Secara teknis, penanganan di Sungai Klawing akan menggunakan krib beton dan Dinding Penahan Tanah (DPT) beton bertulang sepanjang 300 meter. DPT ini dirancang untuk memperkuat tebing dan mengembalikan lahan warga yang sempat hilang akibat pengikisan.
“Tebing beton ini insyaallah bisa bertahan lama. Setidaknya bisa 30 tahun,” katanya.
Dedi Setiadi, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai I BBWS Serayu Opak mengatakan, untuk pembangunan tebing di dua titik membutuhkan anggaran yang mencapai Rp 50,8 miliar. Masing-masing titik dialokasikan dana sekitar Rp 25 miliar. Struktur pengaman akan menggunakan tiang pancang mini pile beton dengan panjang 9 meter untuk Sungai Serayu dan 6 meter untuk Sungai Klawing.
“Dinding menggunakan DPT beton bertulang sehingga lebih kuat terhadap getaran dari akses jalan. Sedangkan krib-krib beton juga akan diberikan sebagai pengarah arus,” katanya.
Selain perbaikan teknis, Bupati Fahmi juga menyampaikan harapannya agar pemerintah daerah, provinsi, maupun pusat dapat membantu perbaikan rumah-rumah warga yang terdampak longsor. Sehingga hal ini dapat mengatasi atau mengurangi kerugian yang dialami akibat amblasnya rumah warga ke sungai Klawing ini.
Proyek ini menjadi bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam menjaga keselamatan warga sekaligus melindungi infrastruktur penting seperti jalan penghubung antardusun dan fasilitas bandara. Pembangunan tebing beton tahan getar ini diharapkan selesai tepat waktu dan memberikan perlindungan jangka panjang bagi masyarakat.


