
SEPUTARBANYUMAS.COM- Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Cilacap (ITC) kembali mempertegas komitmennya dalam mendukung kemandirian ekonomi masyarakat. Melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL), Pertamina menggelar Upskilling pelatihan pengolahan keripik singkong bagi UMKM Selaras, Desa Slarang, Kecamatan Kesugihan, Cilacap, Selasa (30/9/2025).
Dorong Pemberdayaan Kelompok Rentan
Junior Supervisor HSSE Integrated Terminal Cilacap, Yusuf Efendi, menjelaskan bahwa program ini menyasar kelompok masyarakat rentan yang berada di wilayah ring satu dan dua perusahaan. Menurutnya, pemberdayaan masyarakat merupakan bentuk tanggung jawab sosial Pertamina terhadap lingkungan sekitar.
“Pemberdayaan adalah sebuah tanggung jawab dari perusahaan. TJSL Pertamina Integrated Terminal Cilacap, termasuk di Desa Slarang ini. Kenapa kita pilih di sini? Karena Desa Slarang memiliki komoditas utama berupa singkong dalam jumlah yang cukup melimpah, serta masyarakat memiliki potensi dan keterampilan dalam pembuatan olahan singkong, sehingga kita bantu untuk lebih berdaya melalui pendampingan modal dan upskilling,” ujarnya.

Pelatihan ini masuk dalam program Wiraloka Cemerlang (Wirausaha Lokal Ciptakan Masa Depan Gemilang), dengan menghadirkan narasumber dari Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Cilacap. Materi yang diberikan mencakup teknik pembuatan keripik singkong yang berkualitas, pengemasan produk, hingga strategi pemasaran.
Yusuf menambahkan, program ini tidak berhenti pada pelatihan singkat. Pertamina juga akan melakukan pendampingan lanjutan agar para peserta benar-benar memiliki keterampilan yang bisa diterapkan secara mandiri.
“Harapannya mereka bisa mandiri, punya produk berkualitas, tahu cara menjual dan memasarkan. Bukan hanya jadi UMKM biasa, tapi bisa berkembang menjadi usaha yang lebih besar,” imbuhnya.
Sinergi Pertamina dan Pemerintah Daerah
Pelatihan ini juga didampingi oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Cilacap. Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Sugandhi Setyabudi, menegaskan bahwa program ini penting untuk memastikan kelompok rentan memiliki keterampilan baru yang bermanfaat.

Menurut Sugandhi, ada enam tujuan utama dari kegiatan ini, yaitu:
1. Meningkatkan keterampilan teknis UMKM Selaras dalam mengolah potensi lokal.
2. Mendorong kemandirian ekonomi melalui usaha berbasis desa.
3. Membuka akses pasar dan memperkuat produksi.
4. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
5. Mengurangi stigma sosial bagi kelompok rentan.
6. Mendukung pembangunan desa inklusif yang setara.
Selain pelatihan, Pertamina ITC juga menyalurkan peralatan produksi. Sugandhi berharap, UMKM Selaras dapat menjadi percontohan pemberdayaan yang berhasil di Cilacap.
“Harapannya kelompok ini bisa mandiri, berkembang, dan merekrut anggota baru. Kelak bisa menjadi inspirasi bagi kelompok lain. Dan kami berharap masyarakat terus mendukung UMKM lokal dengan membeli produknya,” katanya.
Harapan UMKM Selaras
Ketua UMKM Selaras, Ratnasari Dewi, menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat. Saat ini, kelompoknya yang beranggotakan 10 orang baru mampu mengolah 5 hingga 10 kilogram singkong per hari menjadi produk seperti Combro Kering (Compring), Stik Keju Singkong, dan Keripik Singkong.

Dengan adanya bantuan alat produksi, bahan baku, dan pendampingan, Ratnasari yakin kapasitas produksi dapat meningkat sekaligus memperluas pemasaran.
“Selama ini pemasaran baru di wilayah lokal. Ke depan, harapannya bisa masuk toko modern dan menjangkau pasar yang lebih luas,” ujarnya.
Ia menambahkan, pendampingan berkelanjutan dari pemerintah dan Pertamina sangat penting agar produk UMKM Selaras semakin berkualitas dan daya saing meningkat.
“Pendampingan ini bukan sekadar bantuan, tetapi jalan untuk tumbuh lebih besar. Dengan produk yang berkualitas dan pemasaran yang lebih luas, UMKM Selaras bisa memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tegasnya.
Ratnasari optimistis, berkembangnya UMKM Selaras akan meningkatkan pendapatan anggota sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi warga Desa Slarang. Dengan begitu, keberhasilan ini dapat menjadi contoh nyata pemberdayaan ekonomi lokal di Kabupaten Cilacap.


