Seputar BanyumasSeputar BanyumasSeputar Banyumas
  • Beranda
  • Banyumas
  • Cilacap
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
  • Opini
  • Indeks
Seputar BanyumasSeputar Banyumas
  • Beranda
  • Banyumas
  • Cilacap
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
  • Opini
  • Indeks
Pencarian
  • Home
  • Banyumas
  • Cilacap
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
  • Opini
  • Indeks
Ikuti Kami
© 2025 Seputar Banyumas. All Rights Reserved.
Seputar Banyumas > Artikel > Banyumas > LGBT di Banyumas Tembus 2.000 Kasus, MUI Ingatkan Bahaya Moral dan Sosial
Banyumas

LGBT di Banyumas Tembus 2.000 Kasus, MUI Ingatkan Bahaya Moral dan Sosial

Besari
Terakhir diperbarui: 3 November 2025 16:41
Besari
Membagikan
LGBT di Banyumas
Ketua Komisi Dakwah, Ukhuwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Kabupaten Banyumas, Mohamad Aminudin saat diwawancara seputar LGBT di Banyumas, Sabtu (31/10/2025).
Membagikan

LGBT atau kelompok lesbian, gay, biseksual dan transgender/transeksual, semakin exis di Banyumas, baik di dunia Maya maupun nyata. Kaum-kaum tersebut semakin vulgar menunjukan eksistensinya di masyarakat.

Contents
  • Kasus LGBT Jadi Bahasan Serius dalam Musyawarah MUI Banyumas
  • Data MUI: 2000 Kasus LGBT di Banyumas, Terbanyak di Purwokerto Selatan
  • Lingkungan dan Media Sosial Jadi Pemicu

Hal itu menjadi keprihatinan tersendiri bagi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyumas. Fenomena LGBT di Banyumas ini menjadi perhatian khusus oleh MUI untuk bisa menekan persebarannya.

Banyak faktor penyebab berkembangnya kalangan LGBT. Mulai dari kemajuan teknologi, ekonomi, gaya hidup, sampai faktor psikologi.

Kasus LGBT Jadi Bahasan Serius dalam Musyawarah MUI Banyumas

Ketua Komisi Dakwah, Ukhuwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Kabupaten Banyumas, Mohamad Aminudin menyampaikan, pada acara Musyawarah Kerja MUI Banyumas persoalan tersebut menjadi salah satu point pembahasan.

Mohamad Aminudin meminta kasus LGBT ini jadi perhatian khusus, terutama para dai, para mubaligh para ustadz.

“Ini sesungguhnya bukan perkara yang baru dan itu sudah pernah dihembuskan oleh PJ Bupati Banyumas Hanung saat,” katanya.

Baca juga  Wow! Penumpang Disambut Lengger dan Bawor di Stasiun Purwokerto, Serasa Pesta Budaya

Data MUI: 2000 Kasus LGBT di Banyumas, Terbanyak di Purwokerto Selatan

Di Wilayah Kabupaten Banyumas, tercatat sudah mencapai 2000 temuan. Jumlah itu merupakan catatan di tahun 2024 lalu. Artinya jumlah LGBT di Banyumas bisa bertahan di tahun 2025 ini.

“Sekitar setahun lalu saja tercatat LGBT di Kabupaten Banyumas ada 2000. Belum lagi yang tidak tercatat. Sedangkan terbanyak berada di Purwokerto Selatan,” ujar Mohamad Aminudin.

Dalam musyawarah kerja ini, juga disampaikan keprihatinan dari pengurus MUI dimana pelaku LGBT sudah bukan lagi dari kalangan dewasa tapi sudah masuk kepada tingkat pelajar.

“Bahkan tidak menutup kemungkinan masuk ranah mohon maaf, institusi pemerintahan. Karena itulah MUI menjadi peran utama dalam menyelesaikan persoalan-persoalan umat ini,” katanya.

MUI Kabupaten Banyumas berharap kepada seluruh instansi agar mengaktifkan kegiatan-kegiatan taklim seperti pengajian. Hal ini dianggap penting  minimal sebagai salah satu cara untuk memberi pemahaman terhadap agama dan keyakinan yang mereka anut.

Dr Tri Wuryaningsih, praktisi sosial yang juga Dosen Sosiologi FISIP Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, mempunyai pandangan terkait LGBT di Banyumas.

Baca juga  Santri Asal Cilacap Tenggelam di Sungai Irigasi Kebarongan Banyumas

Menurutnya, dengan perkembangan zaman dimana orang semakin permisif dimana oriantasi sexual dianggap hal privat, inilah yang menjadikan kelompok LGBT merasa diberi ruang.

“Karena orang tidak peduli.dengan hal ini, sehingga bisa menjadi berkembangnya kelompok LGBT. Padahal kelompok ini  dianggap bahaya karena bisa menularkan HIV Aids dan juga membahayakan aspek sosial agama nilai-nilai yang ada di masyarakat” ujar Triwur.

Lingkungan dan Media Sosial Jadi Pemicu

Triwur menambahkan, biasanya LGBT ini karena pengaruh lingkungan dan jarang dari faktor genetik.

“Bisa juga dari medsos dan terhubung dari aplikasi tertentu dengan mencari pertemanan oriantasi yg sama. Sehingga orang tua harus berhati-hati dalam mengawasi anak-anak dalam berteman,” kata Triwur.

Menurutnya, bicara LGBT di Banyumas tidak semata bicara HAM. Namun lebih pada aspek sosial dan norma agama. Oleh karena ia berharap MUI Kabupaten Banyumas harus terus menerus mengedukasi dalam pencegahan LGBT ini salah satunya dengan cara bekerjasama dengan media.

TAG:lgbt di kabupaten banyumasmohamad aminudinmui banyumas
Artikel Sebelumnya whatsapp image 2025 11 02 at 13.27.51 Sambut Libur Nataru, Kawasan Wisata Golaga Dipercantik, Lebih Instragamable dan Estetik Sambut Libur Nataru, Kawasan Wisata Golaga Dipercantik, Lebih Instragamable dan Estetik
Artikel Selanjutnya relawan sedekah sepatu Relawan Sedekah Sepatu, Berbagi Harapan Kepada Anak-Anak Hingga Pelosok Desa

Tetap Update Berita Terbaru!

Follow akun media sosial Seputar Banyumas dan jangan lewatkan kabar penting seputar Banyumas dan sekitarnya!
FacebookSuka
XMengikuti
InstagramMengikuti
YoutubeSubscribe
TiktokMengikuti
- Advertisement -
Sumpah Pemuda

Mungkin Anda Suka

Bupati Banyumas Sadewo saat menghadiri acara Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan II serta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan III dan IX Kabupaten Banyumas, di Pendopo Si Panji Purwokerto, Senin (3/11/2025).
Banyumas

ASN Banyumas Ditekankan Berinovasi Jangka Panjang, Bupati: Jangan Sebatas Proyek

Oleh Besari
Dua eks guru MTs An Najah Cilongok menyerahkan surat laporan ke Kemenag Banyumas, di dampingi kuasa hukum H Djoko Susanto SH, Senin (02/11/2025).
Banyumas

2 Guru MTS di Banyumas Mengadu ke Kemenag: Diduga Di-PHK Sepihak dan Sorotan Pengelolaan Dana BOS

Oleh Besari
Kuliner Legendaris Purwokerto
BanyumasRagam

10 Kuliner Legendaris dan Ramah Dompet di Purwokerto yang Tetap Eksis dari Masa ke Masa

Oleh Santo
Warga Darma Kradenan Kecamatan Ajibarang, yang terdampak longsor bukit kapur yang menjadi lokasi penambangan PT Sinar Tambang Artha Lestari (STAR), mengangkat barang dari rumah untuk mengungsi, Jumat (31/10/2025).
Banyumas

Bukit Kapur Kawasan PT Semen Bima Potensi Longsor Kembali, Warga Mengungsi

Oleh Besari
Seputar BanyumasSeputar Banyumas
Ikuti Kami
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Kebijakan Privasi
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lupa password?