Harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi PT Pertamina (Persero), kembali mengalami penyesuaian mulai 1 November 2025.
Penyesuaian ini terutama dirasakan pada jenis BBM diesel nonsubsidi, yakni Dexlite dan Pertamina Dex, yang mengalami kenaikan harga hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Sementara itu, sejumlah produk bensin nonsubsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertamax Green masih bertahan di harga sebelumnya. Adapun BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar juga dipastikan tidak mengalami kenaikan.
Kebijakan penyesuaian harga BBM ini diumumkan secara resmi oleh Pertamina melalui situs MyPertamina.
Perubahan harga tersebut merujuk pada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 yang merupakan perubahan dari Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 terkait formula perhitungan harga dasar BBM yang dijual melalui SPBU.
Penetapan harga BBM di Indonesia sendiri mengacu pada sejumlah variabel utama, termasuk harga minyak mentah dunia, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, biaya distribusi, dan pajak daerah.
Karena itulah, perubahan harga dapat terjadi setiap bulan, menyesuaikan kondisi global dan operasional.
Kenaikan Harga pada BBM Diesel Nonsubsidi
Pada bulan November 2025, kenaikan paling signifikan terjadi pada Dexlite dan Pertamina Dex. Di wilayah DKI Jakarta misalnya, harga Dexlite naik dari Rp 13.700 menjadi Rp 13.900 per liter.
Sedangkan Pertamina Dex naik dari Rp 14.000 menjadi Rp 14.200 per liter. Kenaikan ini berlaku merata di sebagian besar provinsi, dengan angka penyesuaian sedikit berbeda bergantung pada biaya distribusi di masing-masing daerah.
Kenaikan ini dapat berdampak langsung kepada sektor transportasi dan logistik, mengingat banyak kendaraan operasional menggunakan bahan bakar diesel.
Meski demikian, Pertamina menegaskan bahwa penyesuaian dilakukan berdasarkan formulasi yang sudah ditetapkan pemerintah, bukan semata-mata kebijakan badan usaha.
Harga Produk Bensin Tetap Stabil
Berbeda dengan jenis diesel nonsubsidi, harga Pertamax (RON 92) masih dipertahankan pada angka Rp 12.200 per liter di DKI Jakarta.
Begitu pula Pertamax Green (RON 95) yang dijual Rp 13.000 per liter dan Pertamax Turbo (RON 98) seharga Rp 13.100 per liter. Harga ini berlaku sama seperti pada bulan Oktober 2025.
Stabilnya harga Pertamax dan varian bensin lainnya menjadi kabar positif bagi pengguna kendaraan pribadi berbahan bakar bensin.
Selain tidak menambah beban biaya transportasi, kestabilan harga juga mencerminkan adanya faktor keseimbangan biaya distribusi dan permintaan pasar.
Harga BBM Bersubsidi Tetap Tidak Berubah
Untuk produk BBM yang masih disubsidi pemerintah, yakni Pertalite (RON 90) dan Solar bersubsidi, Pertamina memastikan harga tetap sama seperti sebelumnya. Pertalite dijual Rp 10.000 per liter, sementara Solar bersubsidi Rp 6.800 per liter.
Kestabilan harga kedua jenis BBM ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat dan mencegah lonjakan inflasi akibat kenaikan biaya transportasi.
BBM bersubsidi masih menjadi penopang utama mobilitas masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah serta sektor transportasi publik.
Perbandingan Harga BBM Berdasarkan Wilayah
Harga BBM nonsubsidi di Indonesia bervariasi pada setiap provinsi karena perbedaan biaya operasional, pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) daerah, serta biaya distribusi. Berikut gambaran ringkas per wilayah:
Pulau Jawa dan Bali
- Pertamax: Rp 12.200/liter
- Pertamax Turbo: Rp 13.100/liter
- Pertamax Green: Rp 13.000/liter
- Dexlite: Rp 13.900/liter
- Pertamina Dex: Rp 14.200/liter
Sumatera dan Kepulauan Sekitarnya
- Pertamax: Rp 12.500 – 12.800/liter
- Pertamax Turbo: Rp 13.400 – 13.700/liter
- Dexlite: Rp 14.200 – 14.500/liter
- Pertamina Dex: Rp 14.500 – 14.800/liter
Kalimantan
- Pertamax: Rp 12.500 – 12.800/liter
- Pertamax Turbo: Rp 13.400 – 13.700/liter
- Dexlite: Rp 14.200 – 14.500/liter
- Pertamina Dex: Rp 14.500 – 14.800/liter
Sulawesi
- Pertamax: Rp 12.500/liter
- Pertamax Turbo: Rp 13.400/liter
- Dexlite: Rp 14.200/liter
- Pertamina Dex: Rp 14.500/liter
Maluku dan Papua
- Pertamax: Rp 12.500/liter
- Dexlite: Rp 14.200/liter
- Pertamina Dex: Rp 14.500/liter
Perbedaan harga terbesar biasanya terdapat di wilayah Papua dan Maluku karena faktor geografis yang menyebabkan tingginya biaya pengiriman.
Dampak Kenaikan Harga BBM Diesel
Kenaikan harga Dexlite dan Pertamina Dex memungkinkan adanya potensi dampak pada sektor logistik, transportasi barang, hingga jasa angkutan umum berbasis diesel.
Meski kenaikannya relatif kecil, akumulasi biaya bahan bakar dapat mempengaruhi biaya operasional harian.
Namun sejumlah analis ekonomi menilai kenaikan ini masih berada dalam batas wajar, sejalan dengan tren harga minyak mentah dunia yang terus naik.
Perusahaan transportasi kemungkinan akan menyesuaikan tarif mobil barang, tetapi efeknya diperkirakan tidak terlalu signifikan dalam jangka pendek.
Cara Mengecek Harga BBM Terkini
Pertamina menyediakan beberapa kanal informasi agar konsumen dapat mengecek harga BBM secara real time, di antaranya:
- Website Pertamina Patra Niaga
- Aplikasi MyPertamina
- Pengumuman di papan display harga di setiap SPBU
Konsumen dianjurkan untuk selalu menyesuaikan rencana penggunaan kendaraan dengan kondisi harga BBM terbaru agar lebih bijak dalam pengeluaran.
Penyesuaian harga BBM November 2025 menunjukkan adanya kenaikan signifikan pada jenis BBM diesel nonsubsidi seperti Dexlite dan Pertamina Dex.
Sementara harga Pertamax dan varian bensin premium lainnya masih stabil tanpa perubahan. Untuk BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar, harga tetap dipertahankan guna menjaga daya beli masyarakat.
Kenaikan harga ini didasarkan pada ketentuan regulasi dan dinamika ekonomi global. Masyarakat diimbau untuk terus memantau harga terbaru melalui kanal resmi untuk memastikan informasi yang akurat sesuai wilayah masing-masing.



