Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nirbaya Nusakambangan, pada Rabu (5/11) mendapat kunjungan istimewa dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Jenderal (Purn) Agus Andrianto bersama Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono.
Kedua menteri itu tak sekadar datang berkunjung, tetapi juga meninjau langsung unit produksi tepung MOCAF (Modified Cassava Flour) hasil karya warga binaan yang kini menjadi kebanggaan baru Nusakambangan. Program pembinaan ini menjadi bukti nyata transformasi pemasyarakatan menuju kemandirian dan produktivitas.
Kunjungan tersebut juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, dan Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, yang turut memberi warna tersendiri dalam suasana kunjungan. Selain itu juga nampak artis Irfan Hakim yang turut dalam acara tersebut. Kehadiran mereka menjadi bukti dukungan lintas sektor terhadap program pembinaan produktif yang dijalankan di Lapas Nirbaya.
Rombongan diterima langsung oleh Kepala Lapas Kelas IIB Nirbaya, Helmi Najih, beserta jajaran pejabat struktural serta Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan (DWP) Lapas Nirbaya. Dalam peninjauan, para tamu melihat langsung proses pengolahan singkong menjadi tepung MOCAF, mulai dari tahap pengupasan, fermentasi, pengeringan, penepungan, hingga pengemasan.
Menteri Imipas Agus Andrianto mengapresiasi langkah inovatif yang telah dilakukan Lapas Nirbaya. “Inovasi ini menunjukkan bahwa pembinaan di lapas tidak hanya berhenti pada pelatihan keterampilan, tetapi mampu menciptakan produk bernilai ekonomi dan berdaya saing. Ini sejalan dengan visi Pemasyarakatan Produktif,” ujar Agus.
Senada, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menilai bahwa tepung MOCAF memiliki prospek besar untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
“Produk ini bisa menjadi alternatif pengganti tepung terigu sekaligus mendukung diversifikasi pangan. Kolaborasi lintas sektor seperti ini harus terus diperkuat agar memberi manfaat lebih luas bagi masyarakat,” tegasnya.
Suasana menjadi semakin hangat saat para menteri dan Raffi Ahmad mencicipi berbagai olahan berbahan dasar tepung MOCAF hasil kreasi DWP Lapas Nirbaya, mulai dari kue kering, roti, hingga camilan khas Nusakambangan.
“Wah, ini enak banget! Teksturnya lembut dan rasanya mantap, nggak kalah dari produk di luar. Keren, ini karya warga binaan yang luar biasa,” kata Raffi Ahmad.
Sementara itu, Dirjen Pemasyarakatan Mashudi menegaskan bahwa keberhasilan Lapas Nirbaya menjadi contoh nyata sinergi lintas lembaga dalam mengembangkan pembinaan berbasis ekonomi produktif.
“Lapas bukan sekadar tempat pembinaan moral, tapi juga tempat melahirkan karya bernilai ekonomi. MOCAF Nirbaya adalah bukti nyata bahwa pembinaan yang terarah menghasilkan manfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
Kepala Lapas Nirbaya, Helmi Najih, menyampaikan bahwa keberhasilan program MOCAF merupakan bukti nyata transformasi pembinaan di Lapas Nirbaya yang kini tidak sekadar membina, tetapi juga memberdayakan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa dari balik tembok Lapas pun, warga binaan mampu berkarya dan memberikan manfaat nyata bagi bangsa. MOCAF akan terus kami kembangkan sebagai ikon pembinaan kemandirian Nusakambangan,” ujarnya.
Kunjungan Menteri Imipas, Menteri KKP, dan Raffi Ahmad ke Lapas Nirbaya ini menjadi simbol kuat kolaborasi pemerintah dan masyarakat dalam mendorong transformasi pembinaan pemasyarakatan menuju kemandirian dan daya saing nasional, sekaligus membuktikan bahwa dari balik jeruji, lahir karya yang memberi inspirasi.



