Bank Indonesia (BI) Perwakilan Purwokerto mengumumkan bahwa laju inflasi di wilayah Banyumas Raya pada Oktober 2025 tercatat masih terkendali.
Kenaikan harga-harga dipastikan masih berada dalam sasaran target nasional, yakni di rentang 2,5% plus minus 1% (atau antara 1,5% hingga 3,5%) jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year-on-year, yoy).
Angka inflasi di wilayah Banyumas Raya tersebut disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto, Christoveny, pada hari Kamis (06/11/2025).
Data Kenaikan Inflasi di Purwokerto dan Cilacap
Christoveny menjelaskan, pernyataan tersebut berdasar pada data rilis resmi Badan Pusat Statistik (BPS).
Data ini memantau harga barang dan jasa yang umum dikonsumsi masyarakat, yang disebut sebagai Indeks Harga Konsumen (IHK).
Dua kota di Banyumas Raya yang menjadi acuan pemantauan IHK, yaitu Purwokerto dan Cilacap, sama-sama mengalami kenaikan inflasi tahunan pada Oktober 2025.
Kota Purwokerto:
Inflasi Tahunan (yoy): Tercatat sebesar 2,71%. Angka ini meningkat dibandingkan bulan September 2025 yang sebesar 2,52%.
Inflasi Bulanan (mtm): Kenaikan harga dari September ke Oktober 2025 adalah sebesar 0,33%, sedikit naik dari bulan sebelumnya (0,29%).
Kabupaten Cilacap:
Inflasi Tahunan (yoy): Mencapai 2,95%, atau naik dari posisi September 2025 di angka 2,81%.
Inflasi Bulanan (mtm): Tercatat sebesar 0,33%, sedikit melandai (turun) dibandingkan inflasi bulanan September (0,34%).
Analisis Penyebab Kenaikan Inflasi di Wilayah Banyumas
Diprediksi, penyebab kenaikan inflasi bulanan (mtm) yang kompak di angka 0,33% di kedua kota biasanya didorong oleh faktor musiman atau harga komoditas tertentu.
Berdasarkan pola inflasi di wilayah Banyumas Raya ini, beberapa faktor yang umumnya menjadi pendorong kenaikan harga antara lain:
Kelompok Makanan (Volatile Food):
Beras: Seringkali menjadi penyumbang utama akibat pergeseran musim tanam atau gangguan pasokan.
Komoditas Hortikultura: Harga cabai merah, bawang merah, dan sayuran lainnya yang sangat sensitif terhadap cuaca dan pasokan.
Kelompok Harga Diatur (Administered Prices):
Kenaikan tarif, seperti tarif angkutan atau harga bahan bakar (jika ada penyesuaian).
Harga rokok kretek filter juga seringkali memberi andil inflasi.
Sejumlah warga membeli bahan makanan di pasar mudah pengendali inflasi.
Christoveny menegaskan, walaupun angka inflasi tahunan (yoy) di Purwokerto (2,71%) dan Cilacap (2,95%) menunjukkan kenaikan, kedua angka tersebut masih berada di dalam rentang target nasional (1,5% – 3,5%).
“Meski mengalami kenaikan, inflasi kedua kota IHK di Banyumas Raya masih terjaga dan tetap berada dalam kisaran sasaran inflasi nasional,” kata Christoveny.



