IRIGASI Siwuluh yang jebol pada akhir bulan lalu menyebabkan lebih dari 1.800 hektare terancam kekeringan. Untuk itu, bupati meminta perbaikan irigasi yang ada di Desa Ampelsari, Kecamatan Banjarnegara dapat selesai dalam waktu dua bulan.
Target percepatan pembangunan irigasi Siwuluh yang jebol pada akhir Oktober 2025 itu harus dilakukan, sebab imbas dari jebolnya irigasi ini berdampak pada lebih dari 1.800 hektare lahan pertanian yang bergantung pada aliran air dari saluran tersebut.
Bupati Banjarnegara dr. Amalia Desiana mengatakan, Irigasi Siwuluh merupakan salah satu jalur vital dalam sistem pengairan pertanian di wilayah Banjarnegara. Kerusakan saluran tersebut sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani karena berpotensi menunda masa tanam.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) dan mendapat respon cepat. Pekerjaan perbaikan sudah dimulai, dan kami harapkan dalam dua bulan ke depan bisa diselesaikan,” ujar Bupati.
Kerusakan Irigasi Siwuluh Berimbas ke Lahan Pertanian
Menurutnya, kerusakan irigasi Siwuluh berdampak pada lahan pertanian yang mengandalkan aliran air dari saluran tersebut. Meski demikian, pemerintah berupaya agar masa tanam petani tidak terganggu secara signifikan.
“Ada pengaruh terhadap petani yang menggunakan irigasi Siwuluh, namun kami berharap proses perbaikan cepat selesai agar tidak mengganggu masa tanam,” tambahnya.
Pemerintah daerah juga terus melakukan identifikasi terhadap dampak kerusakan irigasi tersebut. Dinas terkait telah ditugaskan untuk mendata wilayah dan kelompok tani yang terdampak langsung agar penanganan bisa dilakukan secara tepat.
“Kami sedang melakukan identifikasi lapangan. Tidak semua wilayah terdampak, hanya lahan yang memang bergantung pada aliran dari Siwuluh. Langkah-langkah bantuan akan disesuaikan dengan hasil identifikasi,” jelasnya.
Respons Cepat BBWSSO dan Upaya Percepatan Pembangunan
Bupati Banjarnegara menyampaikan apresiasi kepada BBWSSO yang merespons cepat laporan kerusakan dengan langsung mengirim tim teknis ke lokasi. Pemerintah daerah berharap pembangunan dapat dilakukan secara maksimal mengingat peran penting irigasi tersebut terhadap ketahanan pangan lokal.
“Irigasi Siwuluh ini sangat vital bagi ribuan petani. Kami mendorong agar pengerjaan dilakukan cepat dan berkualitas agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.
Kronologi Jebolnya Irigasi Siwuluh
Sebagaimana diketahui, Irigasi Siwuluh yang berada di Desa Ampelsari jebol pada Kamis (23/10/2025) setelah wilayah Banjarnegara diguyur hujan deras sejak pagi hari. Tanggul yang berada di kilometer 58 tersebut ambrol hingga menyebabkan bahu jalan di sekitar lokasi ikut amblas sedalam tujuh meter sepanjang sekitar 17 meter.
Akibatnya, akses jalan penghubung antara Desa Ampelsari dan Kelurahan Parakancanggah ditutup total karena berisiko longsor susulan.
Warga sekitar mengatakan, sebelum kejadian, sempat muncul pusaran air besar di sekitar tanggul. Volume air yang meningkat pesat diduga menjadi penyebab utama erosi tanah hingga tanggul tidak mampu menahan tekanan air dan akhirnya jebol.
Pemerintah berharap perbaikan segera rampung sehingga petani dapat kembali beraktivitas dengan normal dan kebutuhan air irigasi kembali terpenuhi.



