
SEPUTARBANYUMAS.COM-Mendaki gunung saat ini sudah menjadi trend bagi banyak kalangan, hal ini tentu menjadi satu potensi bagi masyarakat, melihat hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Semarang menggelar pelatihan Pemandu Wisata Gunung.
Pelatihan pemandu wisata minat khusus ini baru dilaksanakan tahun ini, pasalnya belakangan gunung selalu ramai pendaki, khususnya pada 15 gunung yang ada di jawa tengah. Sebagian besar masyarakat memanfaatkan momentum naik gunung saat liburan.
“Di kami ada program pelatihan baru yang berdasarkan hasil identifikasi. Hasil TNA (Training Need Analysis), seperti pemandu wisata gunung. Ternyata ini dibutuhkan, sehingga tahun ini kami membuka program pelatihan untuk guide atau pemandu pendaki gunung,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Tengah, Ahmad Aziz.
Menurutnya, dari data Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Jawa Tengah, diinformasikan pendaki gunung itu banyak sekali kebutuhannya. APGI mendata, setiap tahun ada sekitar 15 gunung yang biasa didaki di Jawa Tengah. Jumlah pendakinya banyak, dari dalam maupun luar negeri.
“Setiap tahun ada 15 gunung di Jawa Tengah yang didaki. Jumlah pendakinya itu kurang lebih sekitar 800.000, termasuk pendaki dari luar negeri. Nah, pendaki dari luar negeri itu setidak-tidaknya membutuhkan pemandu lebih dari dua orang,” katanya.
Dikatakannya, data tersebut juga menyebutkan beragam tipe orang saat mendaki gunung, mulai dari melakukan pendakian sendiri, hingga membutuhkan pemandu, baik sekadar untuk membawa barang bawaan, hingga menjadikan pemandu sebagai penunjuk jalur, termasuk transletor.
“Kita lakukan uji coba tahun ini, untuk angkatan pertama ini 16 orang,” katanya.
Pada pelatihan ini, peserta tidak hanya dibekali tentang karakter gunung dan lainnya, tetapi juga pada sisi keselamatan (safety). “Kita bekali juga mereka dengan dengan adat-istiadat di daerah (gunung) tersebut. Budaya di daerah tersebut, kadang-kadang ada pantangan-pantangannya. Terus kita bekali juga tradisi-tradisi di situ itu apa saja,” katanya.


