
SEPUTARBANYUMAS.COM-Semangat sportivitas mengiringi langkah kontingen balap motor Purbalingga yang resmi diberangkatkan Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani, menuju Babak Kualifikasi Porprov Jawa Tengah (Pra Porprov), di Pendopo Dipokusumo Purbalingga, Kamis (25/9/2025).
Tim ini diperkuat lima pembalap muda berbakat, terdiri dari tiga atlet di cabang Grasstrack GTX dan dua atlet di cabang Roadrace. Sesuai agenda, Pra Porprov Grasstrack GTX akan berlangsung pada 26–27 September 2025 di Sirkuit Gorro Assalam, Kartosuro, Sukoharjo. Sementara itu, Pra Porprov Roadrace dijadwalkan pada 4–5 Oktober 2025 di Sirkuit Gokart Mojosongo, Boyolali.
Dorongan Semangat dari Wabup
Dalam sambutannya, Wabup Dimas menegaskan bahwa Purbalingga memiliki potensi besar di dunia balap. “Purbalingga punya talenta muda yang jika terus diasah, bisa berkembang hingga ke level profesional dan mengikuti ajang balap yang lebih bergengsi,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya keberanian dalam menentukan target. Atlet tidak boleh takut dengan target tinggi, bahkan target tinggi perlu ditetapkan untuk menanamkan mental juara.
“Jangan takut pasang target setinggi-tingginya. Dengan mental juara, wajib juara 1,” katanya.
Wacana Pembangunan Sirkuit
Dalam kesempatan itu, para pembalap menyampaikan kendala minimnya infrastruktur latihan. Menanggapi hal ini, Wabup membuka peluang pembangunan sirkuit, terutama untuk grasstrack.
“Yang paling memungkinkan untuk segera dibangun adalah sirkuit grasstrack. Biayanya relatif terjangkau, cukup dengan alat berat dan dukungan IMI untuk membuat lintasan standar latihan,” ujarnya.
Lebih jauh, ia juga menyebutkan wacana pembangunan sirkuit roadrace setelah program prioritas infrastruktur “Alus Dalane” selesai. Menurutnya, keberadaan sirkuit akan menjadi wadah aman dan positif bagi anak muda menyalurkan bakat, sekaligus mencegah maraknya balap liar.
Peran IMI dan Aspirasi Atlet
Wabup turut mengapresiasi berdirinya Ikatan Motor Indonesia (IMI) Purbalingga yang diharapkan bisa membina atlet lokal sekaligus menghadirkan event-event balap resmi, mulai dari drag race hingga roadrace, dengan memanfaatkan fasilitas yang ada seperti area Bandara JB Soedirman.
Salah satu pembalap, Esa Febrian Nugroho, mengungkapkan kesulitannya mencari tempat latihan.
“Dulu banyak sirkuit kecil di desa, sekarang sudah tidak ada. Kalau mau latihan, harus jauh ke Wonosobo atau Jogja,” ujar pembalap Grasstrack tersebut.
Esa berharap pemerintah bisa menghadirkan fasilitas latihan agar lebih banyak bibit unggul balap motor lahir dari Purbalingga.



