
SEPUTARBANYUMAS.COM– Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PPP, Achmad Mustaqim, yang juga duduk sebagai Steering Committee Muktamar X PPP 2025, menegaskan bahwa transisi kepemimpinan di tubuh partai harus dipandang sebagai sesuatu yang wajar dalam organisasi modern.
Menurutnya, dinamika kompetisi dalam memilih pemimpin bukanlah masalah, selama dilakukan secara sehat dan transparan. Namun, ia menekankan bahwa kondisi PPP saat ini tidak bisa dilepaskan dari kenyataan pahit pada Pemilu 2024, di mana partai berlambang Ka’bah itu gagal menembus Senayan.
“Ini pekerjaan rumah yang luar biasa berat. Kegagalan lolos ke Senayan meninggalkan luka mendalam, khususnya bagi para kader yang sudah berjuang keras tapi terhenti karena aturan. Evaluasi kepemimpinan mutlak dilakukan,” ujar Mustaqim, Rabu (24/9/2025).
Evaluasi dan Potensi Baru
Lebih lanjut, Mustaqim menekankan pentingnya PPP membuka diri terhadap berbagai potensi, baik dari internal maupun eksternal partai, yang mampu membawa kembali kejayaan PPP.
“Tidak boleh ada keengganan melihat figur baru dari luar yang mungkin bisa membesarkan PPP. Target utama sebuah partai politik adalah tampil di Senayan sebagai representasi politik umat Islam. Itu tidak bisa dicapai kalau kita tidak lolos ke parlemen,” katanya.
Harapan di Muktamar X
Menjelang pelaksanaan Muktamar X PPP yang akan digelar 27 September 2025, Mustaqim berharap forum tertinggi partai itu dapat berlangsung lancar, transparan, dan bebas dari konflik yang berpotensi merusak nama baik partai.
“Siapapun yang mendapat amanah memimpin PPP nanti, itulah yang terbaik. Kita harus saling bergandengan tangan, bukan terpecah. Tujuan kita satu: mengembalikan PPP ke Senayan dan menjadikannya sebagai wadah perjuangan politik umat Islam,” ujarnya.



