
SEPUTARBANYUMAS.COM – Di balik kokohnya benteng Nusakambangan, pulau yang lekat dengan citra penjara berpengamanan tinggi, sebuah pertemuan strategis digelar pada Senin (16/6). Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Jawa Tengah, Mardi Santoso, mengumpulkan para Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari wilayah Banyumas Raya dan Nusakambangan-Cilacap dalam sebuah konsolidasi penting yang jauh melampaui rutinitas birokrasi.
Dalam forum ini, Mardi tak hanya mengulas evaluasi kerja, tapi menyulut semangat perubahan. Ia menegaskan bahwa para pimpinan UPT harus keluar dari zona nyaman administratif dan tampil sebagai motor penggerak transformasi. Sorotan utama: penguatan peran kepemimpinan dalam mewujudkan program strategis nasional, terutama ketahanan pangan, yang kini menjadi prioritas pemerintah.
“Saya meminta seluruh Kepala UPT untuk tidak hanya menjalankan tugas administratif, tetapi juga menjadi motor penggerak dalam mewujudkan ketahanan pangan. Kita tidak bisa bekerja sendiri, harus ada dukungan berkelanjutan antarunit,” tegas Mardi dalam arahannya.
Menurutnya, program ketahanan pangan bukan hanya sekadar proyek pertanian dalam lapas, melainkan bagian dari peran strategis lembaga pemasyarakatan dalam mendukung pembangunan nasional. Ia menambahkan, keberhasilan program ini membutuhkan sinergi antarunit serta dukungan berjenjang dari seluruh jajaran.
Dalam forum tersebut, seluruh Kepala UPT menyatakan komitmennya untuk segera melakukan evaluasi internal, meningkatkan komunikasi lintas unit, dan memperkuat pembinaan terhadap pegawai serta warga binaan. Mereka sepakat bahwa pembenahan sistem tidak bisa ditunda, terlebih saat tantangan sosial dan ekonomi di luar lapas juga semakin kompleks.
Menutup arahannya, Mardi menyampaikan harapan agar pemasyarakatan Jawa Tengah tetap menjadi garda terdepan dalam menjalankan reformasi birokrasi yang berkelanjutan.
“Saya berharap seluruh jajaran terus memperkuat kerja sama, menjaga integritas, dan menjadi bagian dari solusi bagi bangsa ini melalui program-program nyata,” pungkasnya.
Dengan penguatan ini, semangat kolaborasi dan inovasi kembali ditegakkan di lingkungan pemasyarakatan, membentuk fondasi yang kuat menuju pemasyarakatan yang lebih berdaya, produktif, dan berdampak langsung bagi masyarakat.

 
 
 
 
 
 
 