
SEPUTARBANYUMAS.COM – Pemerintah Kabupaten Cilacap terus mengintensifkan upaya penurunan angka stunting melalui berbagai program strategis. Salah satu langkah penting yang diambil adalah penyelenggaraan Rembug Stunting Tahun 2025, yang digelar oleh Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) pada Senin (19/05/2025), bertempat di Hotel Sindoro, Cilacap.
Kegiatan ini menjadi forum krusial dalam menyelaraskan langkah-langkah intervensi pencegahan dan penurunan stunting secara terintegrasi antara perangkat daerah, lembaga non-pemerintah, serta masyarakat. Tidak hanya sebagai ruang diskusi, forum ini juga menjadi momen untuk memperkuat komitmen pimpinan daerah terhadap isu yang berdampak langsung pada masa depan generasi muda.
Sekretaris Dinkes KB Cilacap, Ari Windy Hardhanu, dalam laporannya menyebutkan bahwa prevalensi stunting di Cilacap berdasarkan data Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 berada di angka 18,5 persen. Meskipun mengalami sedikit kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya, angka ini masih lebih rendah dibandingkan rata-rata Provinsi Jawa Tengah yang mencapai 20,7 persen.
Sebagai upaya akselerasi, Pemkab Cilacap menggalakkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting atau GENTING, yang merupakan gerakan kolektif berbasis gotong royong. “Melalui GENTING, kita mengajak seluruh komponen masyarakat untuk peduli dan mendukung keluarga miskin yang berisiko stunting,” ujar Ari Windy.
Gerakan ini juga sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman, menegaskan bahwa forum ini bukan sekadar seremonial belaka. Ia mendorong agar Rembug Stunting menghasilkan solusi konkret, terutama bagi 10 desa/kelurahan prioritas yang telah ditetapkan.
“Kita tidak bisa menangani stunting dengan one man show, kita butuh team work. Mari sama-sama menggerakan semua komponen yang ada untuk ikut mengintervensi permasalahan stunting”, pesan Bupati.
Pemkab Cilacap juga telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting di seluruh kecamatan dan desa, lengkap dengan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari tenaga kesehatan, kader KB, dan kader PKK. Upaya ini menunjukkan bahwa Cilacap serius dalam menekan angka stunting secara sistematis dan berkelanjutan.
Kegiatan Rembug Stunting ini ditutup dengan penandatanganan Komitmen Bersama Percepatan Penurunan Stunting, sebagai simbol bahwa semua pihak siap bahu-membahu mewujudkan generasi Cilacap yang sehat, cerdas, dan bebas stunting.



