
SEPUTARBANYUMAS.COM – Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Jalan Diponegoro, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, pada Minggu pagi, 25 Mei 2025. Mobil tahu bulat yang biasa wara-wiri menjajakan dagangannya tiba-tiba dilalap api. Akibat kejadian ini, satu orang mengalami luka-luka dan kerugian ditaksir mencapai Rp6 juta. Uang hasil dagangan pun ikut musnah terbakar.
Plt Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Satpol PP Kabupaten Cilacap, Supriyadi menyamapikan, kejadian bermula saat mobil sedang terparkir di pinggir jalan dan mendadak ditabrak keras dari belakang oleh sebuah Honda Brio yang dikemudikan seorang perempuan. Benturan itu membuat minyak goreng di dalam mobil tumpah, lalu menyambar api yang langsung melalap seluruh kendaraan.
“Kami menerima laporan sekitar pukul 09.00 pagi dan langsung menerjunkan tim ke lokasi. Tindakan cepat kami lakukan dengan respon hanya tiga menit setelah laporan masuk. Kebakaran diduga dipicu oleh minyak yang tumpah karena benturan, lalu terkena panas mesin dan menyulut api,” ujarnya.
Akibat kebakaran tersebut, seorang remaja berusia 18 tahun mengalami luka bakar dan segera dievakuasi untuk mendapatkan perawatan. Sementara itu, pemilik mobil warga Desa Pamulian, Kecamatan Cisupan, Kabupaten Garut, harus menelan pil pahit karena seluruh dagangannya hangus terbakar.
Kerugian yang diderita pemilik tidak hanya sebatas pada kendaraan, tetapi juga mencakup seluruh isi dagangan dan uang tunai yang disimpan di dalam mobil. Total kerugian ditaksir mencapai Rp6 juta.
Tim pemadam dari Pos Damkar Majenang dibantu relawan Damkar (Redkar) berhasil memadamkan api dengan dua tabung APAR ukuran 3 kg dan 3.000 liter air. Proses pemadaman berlangsung cepat dan situasi berhasil dikendalikan dengan aman.
Supriyadi juga menyampaikan, bahwa pihaknya langsung melakukan pendataan, pelaporan, serta sosialisasi program Satkartaru Siap. Ia mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama bagi pelaku usaha yang menggunakan bahan mudah terbakar seperti minyak goreng.
“Kami berharap masyarakat, terutama pedagang keliling, memahami pentingnya standar keselamatan. Kejadian ini adalah pengingat bahwa risiko kebakaran bisa datang kapan saja, bahkan dari aktivitas sehari-hari yang tampak biasa,” pungkas Supriyadi.
Kasus ini saat ini ditangani lebih lanjut oleh pihak berwenang guna mengetahui kemungkinan kelalaian yang menyebabkan kebakaran


