
SEPUTARBANYUMAS.COM – Ruwat bumi merupakan satu tradisi yang membudaya di tengah masyarakat, berbagai kegiatan dilakukan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur terhadap sang pencipta atas limpahan ramhat dan nikmat yang telah diberikan.
Banyak kegiatan yang dilakukan dalam rangkaian kegiatan tersebut, seperti yang dilakukan di Desa Jembangan, Kecamatan Punggelan, Banjarnegara ini. Ribuan warga terjun ke sungai guna ikut dalam kegiatan Gramak Iwak yang sudah menjadi tradisi warga setempat.
Tidak hanya diikuti oleh kaum remaja, tetapi juga semua kalangan, termasuk wanita dan anak-anak. Bahkan peserta tidak hanya dari desa setempat, tetapi juga dari berbagai wilayah lain, termasuk dari kabupaten tetangga.
Pada kegitaan ini, ribuan masyarakat berebut ikan dengan menggunakan tangan kosong atau Gramak Iwak, tradisi ini dilakukan sebagai bagian dari menjaga tradisi warga dalam mencari ikan di sungai dengan menggunakan tangan kosong.
Jarwadi, Ketua panitia kegiatan mengatakan, Gramak Iwak atau menangkap ikan dengan tangan kosong di sungai merupakan satu tradisi warga yang hingga saat ini masih dipertahankan, untuk itu pada ruwat bumi ini, panitia menyebar ikan lebih dari enam kwintal untuk diperebutkan warga di aliran sungai Ginting.
“Selain sebagai hiburan, kegiatan ini juga untuk menjaga tradisi, ternyata peserta tidak hanya dari warga setempat, tetapi juga ada dari luar daerah, termasuk dari Purbalingga dan Banyumas,” katanya.
Menurutnya, bagi peserta yang ikut dalam tradisi Gramak Iwak ini tidak diperkenankan menggunakan alat untuk menangkap ikan, sehingga peserta harus menangkap ikan dengan menggunakan tangan kosong.
Selain itu, Gramak Iwak yang menjadi bagian dari rangkaian acara ruwat bumi Desa Jembangan ini juga menjadi agenda tahunan, sehingga banyak warga dari luar desa maupun luar kabupaten yang tertarik mengikuti keseruan Gramak Iwak di sungai Gintung ini.
“Selain Gramak Iwak, nantinya juga ada kirab gunungan hasil bumi serta kegiatan lainnya. Dan ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat dari sang pencipta, sekaligus untuk menjalin silaturahmi dan kebersamaan warga,” katanya.
Selain itu, tradisi Gramak Iwak ini juga menjadi simbul akan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan, sebab menangkap ikan dengan menggunakan tangan akan ikut menjaga hayati sungai terjaga, berbeda jika menangkap ikan dengan menggunakan racun atau lainnya.

 
 
 
 
 
 
 