
SEPUTARBANYUMAS.COM –Pemerintah Kabupaten Purbalingga bergerak cepat menangani jalan ambles di Desa Panusupan, Kecamatan Rembang, yang terjadi pada Rabu (15/10/2025) sore. Wakil Bupati (Wabup) Purbalingga, Dimas Prasetyahani, langsung meninjau lokasi kejadian bersama sejumlah instansi terkait.
Tanah amblas dengan kedalaman mencapai 2 hingga 2,5 meter itu menyebabkan akses jalan penghubung antardusun terputus. Akibatnya, warga di Dusun 3 (Bojongsana, Ragamukti) dan Dusun 4 (Batur, Pagelaran) sempat terisolasi karena jalur utama tidak bisa dilalui kendaraan.
Diperlukan Penanganan Jangka Panjang
Dalam tinjauannya, Wabup Dimas menyampaikan bahwa penanganan tidak bisa dilakukan secara instan. Diperlukan perencanaan matang agar perbaikan bersifat permanen dan tidak kembali rusak akibat curah hujan tinggi.
“Perbaikan jalan dan tanah amblas ini memerlukan perencanaan bertahap. Hasil pengecekan dan koordinasi hari ini akan kami sampaikan kepada Mas Bupati agar bisa dimasukkan dalam prioritas anggaran tahun mendatang,” ujar Wabup Dimas.
Ia juga menambahkan, untuk solusi jangka panjang, perlu dibangun saluran irigasi baru di tengah area persawahan. Langkah ini diharapkan dapat mengalihkan aliran air yang selama ini menggerus pondasi jalan di tepi sawah setiap kali hujan deras.
Penyebab Diduga Karena Air Bawah Tanah
Menurut Wabup, amblasnya jalan di Panusupan terjadi di pertigaan yang menghubungkan beberapa kadus. Dugaan sementara, kejadian ini disebabkan oleh aliran air bawah tanah yang mengikis lapisan tanah di bawah permukaan jalan.
“Permukaan jalan runtuh karena tanah di bawahnya tergerus air bawah tanah. Ini menjadi peringatan penting agar ke depan desain drainase jalan lebih diperhatikan,” jelasnya.
Koordinasi Cepat dan Relokasi Jalan
Dalam peninjauan tersebut, Wabup bersama jajaran BPBD, DPUPR, Dinrumkim, pemerintah kecamatan, dan pemerintah desa melakukan koordinasi penanganan awal. Salah satu keputusan penting adalah merelokasi badan jalan di wilayah Dusun Bojongsana agar tidak terlalu dekat dengan bibir jurang.
“Alhamdulillah, warga bersedia memberikan lahan selebar sekitar 3,5 meter untuk pelebaran jalan baru. Ini penting agar posisi jalan lebih aman dan tidak rawan longsor,” kata Wabup Dimas.
Kerja Bakti dan Akses Darurat Dibuka
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Purbalingga, Prayitno, mengatakan bahwa pihaknya bersama masyarakat telah menyiapkan langkah darurat untuk membuka akses jalan. Sekitar 400 warga dikerahkan untuk membantu proses kerja bakti.
“Kami menyiapkan kawat bronjong untuk mengangkut batu dan menutup bagian jalan yang amblas. Diperkirakan dalam lima hingga enam hari pengerjaan darurat bisa rampung, dan akses jalan mulai bisa dilalui besok,” ungkap Prayitno.
Selain itu, lubang besar di jalan akan disekat dan ditutup dengan semen agar air hujan tidak masuk dan menimbulkan longsor susulan.
Ratusan Warga Sempat Terisolir
Sebelumnya, Kasi Kesra Pemerintah Kecamatan Rembang, Marsud, S.Pd, menjelaskan bahwa jalan tersebut merupakan akses utama warga menuju pusat kecamatan dan kegiatan ekonomi.
“Longsor terjadi sekitar pukul 16.00 WIB di Dusun Batur. Karena ambles dan patah sedalam sekitar 25 meter, jalan sempat tidak bisa dilalui kendaraan sama sekali,” ujarnya.
Dengan langkah cepat Pemkab Purbalingga bersama warga, diharapkan akses vital di Desa Panusupan dapat segera kembali normal dan lebih aman bagi aktivitas masyarakat.


