
SEPUTARBANYUMAS.COM-Hujan deras yang terjadi pada Kamis (23/102025) menyebabkan saluran irigasi Siwuluh yang ada di kilometer 58 Desa Ampelsari, Kecamatan Banjarnegara, jebol. Peristiwa ini menyebabkan ratusan hektare lahan pertanian yang bergantung pada saluran tersebut terancam kekeringan dan gagal panen.
Insiden jebolnya tanggul terjadi setelah wilayah Banjarnegara diguyur hujan deras sejak pagi hari. Tak lama kemudian, tanggul irigasi di kilometer 58 Desa Ampelsari ambruk. Selain menyebabkan aliran air terhenti, kejadian ini juga membuat sebagian bahu jalan ambles sedalam tujuh meter dengan panjang sekitar 17 meter.
Akibatnya, akses jalan penghubung antara Desa Ampelsari dan Kelurahan Parakancanggah melalui jalur irigasi ditutup total karena kondisi jalan yang sangat rawan dan berpotensi longsor susulan.
Muncul Pusaran Air Sebelum Tanggul Ambrol
Warga sekitar menyebutkan, sebelum tanggul jebol sempat muncul pusaran air besar di sekitar saluran. Volume air yang terus meningkat membuat tanah di sekitarnya tergerus hingga akhirnya tanggul ambrol. Sebelumnya, warga melihat air irigasi sempat berputar dan membentuk pusaran cukup besar, lalu terdengar suara gemuruh.
BPBD: Struktur Fondasi Tanggul Tak Kuat Menahan Tekanan Air
Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara, Aji Piluroso, membenarkan adanya kerusakan parah pada tanggul Siwuluh. Ia menjelaskan, jebolnya saluran disebabkan oleh keretakan pada struktur fondasi yang tak mampu menahan tekanan air tinggi akibat curah hujan.
“Di saluran Siwuluh KM 58 terjadi keretakan yang menyebabkan fondasi tanggul tidak kuat menahan tekanan air. Akibatnya sebagian struktur ambrol dan air meluap ke area sekitar,” katanya.
Menurutnya, peristiwa ini berdampak pada berkurangnya pasokan air ke wilayah hilir, yang mencakup ratusan hektare sawah produktif di wilayah kerja Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO).
“Kami sudah berkoordinasi dengan BBWSO agar segera dilakukan penanganan darurat. Informasinya, tim dari mereka akan turun langsung ke lokasi hari ini,” tambahnya.
Melihat kondisi jalan yang ada di samping irigasi tersebut, BPBD Banjarnegara menutup sementara akses jalan di area tanggul jebol untuk mencegah risiko kecelakaan. Petugas juga melakukan asesmen kondisi tanah dan memasang police line untuk memastikan keamanan di sekitar lokasi.
“Kami imbau warga tidak melintas di area tanggul karena kondisi tanah masih sangat labil dan berpotensi longsor,” ungkapnya.
Hingga Kamis sore, tim gabungan BPBD Banjarnegara bersama perangkat desa masih berjaga di lokasi untuk memantau perkembangan dan memastikan aliran air sementara tetap terkontrol.


