
SEPUTARBANYUMAS.COM-Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara bergerak cepat menyalurkan bantuan logistik permakanan bagi warga terdampak banjir di Dusun Pegadean, Desa Karanganyar, Kecamatan Purwanegara, Jumat (24/10/2025).
Bantuan tersebut diberikan kepada lima keluarga atau 21 jiwa yang rumahnya terdampak langsung akibat luapan Sungai Parakan pada Rabu (22/10/2025) sore. Banjir yang melanda wilayah tersebut menyebabkan sejumlah rumah warga terendam dan akses jalan terganggu.
Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara sekaligus Ketua Bidang Infokom PMI Banjarnegara, Aji Piluroso, menjelaskan bahwa bantuan logistik ini merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab kemanusiaan dari PMI dan BPBD Banjarnegara terhadap warga yang terdampak langsung bencana.
“Bantuan logistik permakanan disalurkan untuk lima kepala keluarga yang terdampak luapan Sungai Parakan. Total ada 21 jiwa yang menerima bantuan,” kata Aji Piluroso.
Ia menuturkan, banjir terjadi setelah wilayah Banjarnegara diguyur hujan deras dengan intensitas sedang hingga tinggi. Curah hujan yang merata membuat debit air Sungai Parakan meningkat signifikan, hingga akhirnya meluap ke permukiman warga.
“Luapan air juga merendam jalan penghubung antara Desa Karanganyar dan Desa Mertasari,” katanya.
Relawan dan Warga Gotong Royong Bersihkan Sampah di Sungai
Selain menyalurkan bantuan, tim gabungan dari BPBD, PMI, dan warga setempat juga melakukan aksi bersih-bersih di aliran Sungai Parakan. Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah banjir susulan.
“Bersama warga, kami membersihkan tumpukan sampah yang menyumbat di bawah jembatan. Tumpukan sampah inilah yang menjadi penyebab utama air sungai meluap hingga ke permukiman,” ungkap Aji.
Aksi gotong royong tersebut mendapat apresiasi dari warga setempat karena tidak hanya membantu meringankan beban korban, tetapi juga menjadi upaya nyata dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Dikatakannya, PMI dan BPBD Banjarnegara memastikan akan terus memantau kondisi wilayah rawan banjir, terutama selama musim hujan. Masyarakat juga diimbau untuk lebih waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang sering terjadi di wilayah Banjarnegara.
“Kolaborasi antarinstansi dan masyarakat menjadi kunci dalam penanggulangan bencana. Selain bantuan logistik, kami juga fokus pada upaya mitigasi agar kejadian serupa tidak terulang,” katanya.



