
SEPUTARBANYUMAS.COM-Kabar gembira datang bagi para santri dan pengasuh pesantren di Jawa Tengah pada momentum Hari Santri Nasional tahun 2025 ini. Bagaimana tidak, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah secara resmi meluncurkan Program Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren Tahun 2026.
Program ini merupakan satu komitmen dan bentuk dukungan nyata terhadap Program Pesantren Obah, yang sudah dicanangkan dan menjadi program prioritas Pemprov Jateng 2025–2030.
Peluncuran dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi bersama Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen dalam rangkaian peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 yang dipusatkan di Alun-Alun Kabupaten Kudus.
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Provinsi Jawa Tengah me-launching program prioritas bagi santri dan pengasuh pesantren untuk mendapatkan beasiswa dari provinsi,” ujar Gubernur Ahmad Luthfi.
Menurut Gubernur Luthfi, program beasiswa tersebut merupakan wujud nyata komitmen Pemprov Jateng dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan pesantren. Ia berharap, para penerima beasiswa nantinya menjadi santri profesional yang tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga mampu berkiprah di berbagai bidang strategis.
Program ini dijalankan bekerja sama dengan Lembaga Fasilitasi dan Sinergitas Pesantren (LFSP), yang beranggotakan para kiai, pengasuh pesantren, dan intelektual Islam. LFSP bertugas memfasilitasi seleksi dan pendampingan penerima beasiswa agar pelaksanaan program berjalan transparan dan tepat sasaran.
Beragam Jenis Beasiswa: Dalam Negeri hingga Luar Negeri
Gubernur Luthfi menjelaskan, terdapat beberapa jenis beasiswa yang disiapkan bagi santri dan pengasuh pesantren di Jawa Tengah.
Beasiswa tersebut meliputi:
- Beasiswa S1 dalam negeri, mencakup biaya UKT semester 1–8 di universitas wilayah Jawa Tengah, dengan bidang studi Kedokteran, Pertanian, Sains, Teknologi, Teknik, Matematika, dan Keislaman.
- Beasiswa vokasi dan S1 luar negeri di bidang saintek, dengan negara tujuan Turki, India, Jepang, Korea Selatan, dan China, yang mencakup biaya kuliah, biaya hidup, visa, asuransi, serta tiket pulang-pergi.
- Beasiswa double degree luar negeri di bidang Sains, Teknologi, dan Keislaman.
- Beasiswa S2 dalam negeri untuk bidang Keislaman, Humaniora, dan Saintek.
“Beasiswa ini tidak hanya untuk pendidikan formal di dalam negeri, tetapi juga luar negeri. Melalui program Pesantren Obah, sebanyak 5.570 pesantren di Jawa Tengah akan kita dampingi, terutama oleh Gus Yasin,” terang Gubernur Luthfi.
Pesantren Obah: Santri Mandiri, Inovatif, dan Berdaya Saing
Program beasiswa ini menjadi bagian dari Program Pesantren Obah, salah satu program unggulan Pemprov Jateng periode 2025–2030. Program ini bertujuan menciptakan ekosistem pesantren yang dinamis, mandiri, dan berdaya saing tinggi, sekaligus menjadikan pesantren sebagai pusat inovasi dan pemberdayaan ekonomi umat.
Ahmad Luthfi menegaskan, pesantren bukan hanya tempat pendidikan moral dan spiritual, tetapi juga pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemandirian ekonomi.
“Pesantren Obah akan menjadi berkah bagi para santri. Pesantren bukan sekadar tempat menimba ilmu dan berdakwah, tetapi juga memiliki kekuatan sosial untuk melahirkan santri yang tangguh dan berkontribusi dalam pembangunan,” tegasnya.


