Seputar BanyumasSeputar BanyumasSeputar Banyumas
  • Beranda
  • Banyumas
  • Cilacap
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
  • Opini
  • Indeks
Seputar BanyumasSeputar Banyumas
  • Beranda
  • Banyumas
  • Cilacap
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
  • Opini
  • Indeks
Pencarian
  • Beranda
  • Banyumas
  • Cilacap
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
  • Opini
  • Indeks
Ikuti Kami
© 2025 Seputar Banyumas. All Rights Reserved.
Seputar Banyumas > Artikel > Cilacap > Pesantren Sandikala Targetkan 30 Juz Mushaf Wijayakusuma
CilacapRisalah

Pesantren Sandikala Targetkan 30 Juz Mushaf Wijayakusuma

Faiz Ardani
Terakhir diperbarui: 1 Desember 2025 21:43
Faiz Ardani
Membagikan
Sandikala
Pengasuh Pesantren Sandikala Cilacap dan rekan penulis mushaf menunjukkan hasil penulisan manual Mushaf Wijayakusuma Al- Irvani. (Faiz Ardani).
Membagikan

Pesantren Sandikala Targetkan 30 Juz Mushaf Wijayakusuma. TahunUpaya pelestarian seni kaligrafi di Kabupaten Cilacap semakin mencuri perhatian publik. Hal itu menyusul diluncurkannya proyek besar Mushaf Wijayakusuma Al-Irvani, hasil kerja sama Pesantren Kaligrafi Sandikala dengan beberapa lembaga kaligrafi ternama di Indonesia.

Contents
  • Sandikala: Dari Benteng Pendem hingga Agenda Besar Hari Jadi Cilacap
  • Sandikala Ukir Prestasi di Ajang MAPSI dan MTQ Provinsi
  • Lahirnya Pesantren Sandikala dan Penulisan Mushaf Identitas Cilacap
  • Proses Kreatif Penulisan Mushaf Wijayakusuma Al-Irvani Cilacap
  • Mushaf Wijayakusuma Al Irvani: Perpaduan Ornamen Khas Cilacap dan Kekayaan Nusantara

Inisiatif tersebut sekaligus menegaskan komitmen Syiar Alquran dari wilayah paling selatan Jawa Tengah itu.

Pengasuh Pesantren Kaligrafi Sandikala, Midhan Anis, menerangkan bahwa proyek mushaf ini merupakan perjalanan panjang sejak lembaga tersebut masih berupa sanggar kecil. Ia menceritakan awal mula idenya saat sering berbincang dengan sahabatnya, Ustaz Awaluddin, yang melihat potensinya dalam seni kaligrafi.

“Dia nyeletuk begini, ini bagusnya bikin sanggar. Tapi karena tempatmu kecil, bikin saja yang dinamis. Kamu bisa di mana-mana,” kenang Midhan, Senin (1/12/2025).

Sandikala
Pengasuh Pesantren Sandikala Ustaz Midhan Anis sedang menulis Mushaf Alquran Wijayakusuma Al-Irvani. (Faiz Ardani).

Sandikala: Dari Benteng Pendem hingga Agenda Besar Hari Jadi Cilacap

Saran itu menjadi pemantik lahirnya gerakan pelestarian seni Islam berbasis komunitas. Pada 13 Mei 2018, Midhan mengundang ahli kaligrafi nasional asal Kudus, KH. Muhammad Assiry, untuk menggelar agenda melukis bersama di Benteng Pendem Cilacap.

Semangat tersebut terus berlanjut. Tahun 2019, Sandikala bahkan menggagas even kaligrafi besar pada perayaan Hari Jadi Cilacap. “Saya mengundang teman-teman pelukis dan kaligrafer seluruh Indonesia. Semua hadir,” ucapnya bangga.

Sandikala juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pertamina melalui event Pekan Muharram, yang melahirkan mushaf raksasa berukuran 2 x 3 meter dan kini terpajang di Masjid Baitur Rahmah RU IV Pertamina Cilacap.

Baca juga  Penjelasan Hadis dan Fakta Medis Soal Perut yang Menjadi Sumber Penyakit

Sandikala Ukir Prestasi di Ajang MAPSI dan MTQ Provinsi

Kiprah Sandikala kemudian memberi dampak pada pembinaan kafilah kaligrafi Cilacap. Hasilnya, untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, Cilacap meraih Juara 1 MAPSI tingkat Provinsi pada 2018.

Pada 2025, Sandikala kembali mengirim wakil terbaiknya ke ajang MTQ tingkat Provinsi dan meraih juara harapan, menambah deretan prestasi daerah dalam bidang seni religi.

Lahirnya Pesantren Sandikala dan Penulisan Mushaf Identitas Cilacap

Dorongan untuk berkembang semakin kuat ketika Kyai Assiry meminta Sandikala mendirikan pesantren khusus kaligrafi. Ajakan itu disetujui, hingga akhirnya Pesantren Kaligrafi Sandikala resmi berdiri.

Puncak perjalanan Sandikala sampai saat ini adalah penulisan Mushaf Wijayakusuma Al-Irvani yang dimulai pada 15 Maret 2025. Setelah 8 juz rampung, mushaf tersebut diresmikan oleh Bupati Cilacap dalam Safari Dakwah Ustaz Abdul Somad pada 28 November 2025.

Sandikala
Pengasuh Pesantren Kaligrafi PSKQ Kudus, KH. Muhammad Assiry saat menulis Mushaf Wijayakusuma Al-Irvani. (Faiz Ardani)

Proses Kreatif Penulisan Mushaf Wijayakusuma Al-Irvani Cilacap

Pengasuh Pesantren Kaligrafi PSKQ Kudus, KH. Muhammad Assiry, membagikan cerita di balik proses kreatif penyusunan Mushaf Wijayakusuma Al-Irvani, karya monumental yang saat ini tengah digarap bersama para ahli kaligrafi di Cilacap. Proyek ini menjadi salah satu penulisan mushaf terbesar di Indonesia yang dikerjakan secara manual oleh para khattat pilihan.

“Untuk metode dan teknik penulisan mushaf Wijayakusuma Al-Irvani Cilacap ini, kita tentunya dengan tim yang diketuai oleh pimpinan Pesantren Kaligrafi Sandikala, Kyai Midhan Anis. Kami sepakat untuk mengerjakan mushaf ini secara tim,” ungkap Kyai Assiry.

Ia menjelaskan, pembagian tugas dalam proses penulisan dilakukan secara sangat profesional. “Ada tim sket, ada tim penulis, ada juga tim tasheh, kemudian juga ada tim bagian tartis atau finishing touch, dan bagian-bagian yang berkaitan dengan desain,” jelasnya.

Baca juga  UAS Safari Dakwah di Alun-alun Cilacap, Jamaah Membludag

Proses pembuatan mushaf ini dimulai dengan perencanaan desain secara digital. Setelah seluruh layout rapi dan sesuai pedoman, barulah alquran dicetak sebagai panduan sebelum ditulis manual satu per satu menggunakan tinta dan pena khusus. “Penulisannya bukan menggunakan digital, tapi menulisnya manual,” tegas Kyai Assiry.

Ia menambahkan bahwa tim penulis terdiri dari para ahli seperti Kyai Midhan Anis, dirinya sendiri, Kyai Irfan, Ustaz Agung, serta tim tasheh dan finishing dari santri Sandikala dan PSKQ Kudus.

Hasilnya, mushaf berukuran 79 x 109 cm ini menjadi salah satu alquran berukuran besar di Indonesia setelah mushaf produksi Kementerian Agama. Keistimewaannya semakin lengkap karena seluruh huruf ditulis menggunakan khot rasam Utsmani standar Indonesia, dengan kombinasi gaya Sauki Afandi dan Hasyim Muhammad, bukan gaya percetakan biasa.

“Alhamdulillah, karena adanya pembagian tugas yang tepat dan dikelola oleh tim ahli, mushaf ini hasilnya sangat luar biasa bagus,” imbuhnya.

Proyek 30 juz ini ditargetkan rampung dalam waktu satu tahun, kemudian akan dicetak massal dan disebarkan secara khusus untuk masyarakat Cilacap Cilacap, sebagai bentuk dakwah dan syiar alquran.

Sandikala
Pemilik Sanggar Kaligrafi Hilyatul Qalam Tegal, Ustaz Irfan Ali Nasrudin saat menulis Mushaf Wijayakusuma Al-Irvani. (Faiz Ardani)

Mushaf Wijayakusuma Al Irvani: Perpaduan Ornamen Khas Cilacap dan Kekayaan Nusantara

Pemilik Sanggar Kaligrafi Hilyatul Qalam Tegal, Ustaz Irfan Ali Nasrudin, yang menjadi salah satu penulis Mushaf Wijayakusuma Al-Irvani Cilacap, mengungkap filosofi kuat yang melatari desain mushaf kebanggaan masyarakat Cilacap tersebut.

Sandikala
Lembaran Mushaf Wijayakusuma Al-Irvani ditempatkan dalam tempat khusus untuk menjaga hasil penulisan manual. (Faiz Ardani).

Menurutnya, desain mushaf ini mengangkat identitas budaya lokal Cilacap yang sarat makna. “Filosofinya menggunakan desain lokal ornamen Cilacap. Yang paling ikonik dari Kabupaten Cilacap adalah bunga Wijayakusuma,” terangnya.

Bunga yang dikenal hanya mekar di malam hari itu, lanjut Irfan, menjadi simbol keindahan yang tidak kasat mata dan penuh keajaiban. “Wijayakusuma itu mempunyai arti kemenangan yang tegak. Jadi kita berharap Mushaf ini menjadi mercusuarnya Kabupaten Cilacap di bidang seni budaya Islam,” ucapnya.

Baca juga  Tebing 100 Meter Longsor di Majenang! Puluhan Rumah Terancam, Ratusan Warga Mengungsi

Ia berharap mahakarya ini ikut membumikan alquran melalui syiar kaligrafi yang berkualitas dan dikenal luas masyarakat, termasuk lewat program Quran Center Baznas Cilacap (QCBC)

Dalam prosesnya, desain mushaf dibuat dengan teknologi modern untuk kemudian ditulis manual oleh para khattat. “Model iluminasi yang kita pakai ini memang kita buat menggunakan desain digital. Secara digital kita desain, kemudian diprinting sedemikian rupa dan nanti ditulis secara manual,” jelas Irfan.

Selain Wijayakusuma, ornamen yang menghiasi mushaf juga menampilkan kekayaan botani Cilacap. Termasuk bunga Balehler atau Meranti Jawa, tanaman endemik yang hanya tumbuh di Pulau Nusakambangan, serta ragam rempah seperti cengkeh dan pala. Semua itu menjadi penanda kuat bahwa mushaf ini lahir dari tanah Cilacap.

Tidak berhenti pada unsur lokal, tim juga memperluas jangkauan estetika mushaf dengan sentuhan budaya Nusantara. “Kami menambahkan unsur ornamen Nusantara. Di antaranya dari Papua, Songket NTT, Suku Dayak di Kalimantan, juga mungkin Cirebonan dan Aceh. Ini semuanya kita kolaborasikan dalam satu ornament Mushaf Wijayakusuma ini,” bebernya.

Dengan perpaduan tersebut, Ustaz Irfan yakin bahwa Mushaf Wijayakusuma Al-Irvani akan tampil sebagai karya yang benar-benar berbeda dari mushaf yang pernah ada sebelumnya. Sebuah persembahan istimewa untuk dunia seni Islam, dari Cilacap untuk Indonesia.

Kini Sandikala terus berkomitmen melestarikan tradisi Islam melalui seni kaligrafi, melengkapi diri dengan program tahfiz di masa mendatang. Selain itu, dua agenda besar Hari Jadi Cilacap dan Hari Santri ditetapkan sebagai kegiatan wajib santri setiap tahun.

Sandikala
Pengasuh Pesantren Sandikala Cilacap dan rekan penulis mushaf menunjukkan hasil penulisan manual Mushaf Wijayakusuma Al- Irvani. (Faiz Ardani).
TAG:BudayaCilacapHariJadiCilacapKaligraferIndonesiaKaligrafiIslam CilacapBerkaryaMTQCilacapMushafWijayakusumaPesantren SandikalaSandikalaSyiarIslam
Artikel Sebelumnya Pemdes Onje Sosialiasi Terbuka Penyaluran Bansos Pemdes Onje Sosialisasi Terbuka Penyaluran Bansos, Ini Tujuannya
Artikel Selanjutnya Bocah Tiga Tahun di Kebumen meninggal dunia tenggelam Bocah Tiga Tahun di Kebumen Meninggal Dunia Tenggelam di Kolam
Caps academy
Caps
IMG-20251124-WA0000

Tetap Update Berita Terbaru!

Follow akun media sosial Seputar Banyumas dan jangan lewatkan kabar penting seputar Banyumas dan sekitarnya!
FacebookSuka
XMengikuti
InstagramMengikuti
YoutubeSubscribe
TiktokMengikuti

Mungkin Anda Suka

Sma negeri 1 maos juara iot competition 2025
Cilacap

SMA Negeri 1 Maos Juara 2 dan 3 loT Competition Tingkat SMA dan SMK se Indonesia

Oleh Redaksi
Raperda apbd cilacap 2026
CilacapEkonomi

Anggaran dari Pemerintah Pusat Dipotong Rp 393 M, Ini Rincian Kegiatan di Cilacap yang Dipangkas di 2026

Oleh Redaksi
Hilangkan sifat malas dalam ibadah
Risalah

7 Cara Menghilangkan Sifat Malas dalam Ibadah

Oleh Bahron Ansori
Propemperda
Cilacap

Propemperda 2026 Disepakati! DPRD–Pemkab Cilacap Fokus Kuatkan Layanan Publik.

Oleh Faiz Ardani
Seputar BanyumasSeputar Banyumas
Ikuti Kami
  • Susunan Redaksi
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Kebijakan Privasi
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan 
  • Kode Etik Jurnalistik
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lupa password?