
SEPUTARBANYUMAS.COM – Berada di balik jeruji besi bukan satu halangan untuk menjadi lebih baik dan meningkatkan nilai keagamaan, seperti yang dilakukan oleh warga binaan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Banjarnegara yang belajar baca tulis Al Quran.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari pembinaan terhadap warga binaan yang dilakukan oleh Rutan Banjarnegara. Sehingga para warga binaan ini dapat meningkatkan ketaqwaan serta menjadikan manusia yang lebih baik lagi.
Kegiatan keagamaan dengan belajar baca tulis Al Quran ini dilakukan oleh petugas dari Rutan Banjarnegara, termasuk dengan sesama warga binaan yang telah memiliki kemampuan mumpuni dalam baca tulis Al Quran.
Kepala Rutan Banjarnegara Dodik Harmono mengatakan, meski dengan keterbatasan yang ada, para warga binaan ini penuh dengan semangat dan sabar untuk bisa membaca kitab suci tersebut. “Belajar baca tulis Al Quran ini tidak hanya sekadar rutinitas saja, tetapi juga menjadi bagian dari pembinaan yang dilakukan oleh Rutan Banjarnegara,” katanya.
Menurutnya, kajian keagamaan dan belajar baca tulis Al Quran ini dilakukan untuk menciptakan suasana yang positif di dalam Rutan, bahkan para warga binaan ini dengan semangat dan antusias yang tinggi ikut dalam belajar tersebut.
Program pembelajaran baca tulis Al Quran ini sejalan dengan upaya pembinaan karakter dan akhlak. Melalui kegiatan ini, para warga binaan tidak hanya mendapatkan ilmu agama, tetapi juga berkesempatan untuk memperbaiki diri, merefleksi masa lalu, dan menata langkah menuju masa depan yang lebih baik.
”Jadi, ini semacam sistem `ngaji sambil nggulawenthah, belajar bareng, saling bantu, saling koreksi kalau ada yang masih keliru, misalnya ada yang masih bingung membedakan antara huruf “ba` sama `ta`, maka temennya yang sudah bisa membenarkannya,” katanya.
MN (51) warga binaan Rutan Banjarnegara mengaku sangat senang bisa belajar bersama, sebab selalma ini dirinya memang belum pandai membaca kitab suci ini, sehingga beljaar bersama ini menjadi satu momentum yang tepat untuk menjadikan dirinya lebih baik lagi.
“Saya dulu tidak bisa baca Al Quran, tapi di sini saya jadi semangat belajar. Teman-teman yang sudah bisa juga sabar mengajari. Ini jadi harapan baru buat saya,” katanya.


