
SEPUTARBANYUMAS.COM – Kesadaran akan pentingnya peran masyarakat dalam penyelamatan dan penanggulangan bencana makin digencarkan. Terbukti, sebanyak 160 peserta dari berbagai wilayah di Kabupaten Banyumas antusias mengikuti Workshop Pemberdayaan Masyarakat Bidang Pencarian dan Pertolongan, yang digelar oleh Kantor SAR Cilacap, Senin (21/07/2025).
Kegiatan berlangsung di The Forest Island Baturraden, Banyumas, dibuka langsung oleh Direktur Bina Potensi BASARNAS, Agus Haryono, S.S., MBA. Dalam sambutannya, Agus menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam penanganan bencana.
“Pentingnya peran serta masyarakat dalam penanganan kecelakaan, kondisi membahayakan manusia dan penanggulangan bencana yang tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tapi juga seluruh elemen masyarakat,” pungkasnya penuh semangat.
Workshop bertajuk “BASARNAS Bersama Masyarakat Siap Siaga Untuk Selamat” ini merupakan bentuk kolaborasi strategis antara Komisi V DPR RI dan Kantor SAR Cilacap. Para peserta, yang terdiri dari perwakilan komunitas dan elemen masyarakat, dibekali pengetahuan dan keterampilan dasar tentang pertolongan pertama hingga evakuasi mandiri.
Dalam kegiatan ini, hadir pula Anggota Komisi V DPR RI, H. Wastam, S.E., S.H., M.H., yang menutup rangkaian acara sekaligus menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta.
“Saya berharap dengan adanya Workshop ini, masyarakat dapat menjadi garda depan untuk Basarnas ketika terjadi keadaan darurat karena telah dibekali ilmu oleh para instruktur Basarnas,” ujar Wastam.
Pelatihan ini tak hanya berfokus pada teori, namun langsung mengasah kemampuan peserta di lapangan. Mulai dari simulasi penanganan darurat hingga teknik pencarian korban dalam situasi ekstrem, semua diberikan oleh tim ahli dari Basarnas.
Kepala Kantor SAR Cilacap, Dr. Muhamad Abdullah, S.H., M.H., menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari komitmen membangun masyarakat yang tanggap dan sigap dalam menghadapi situasi krisis.
“Peserta yang berasal dari masyarakat di Kabupaten Banyumas ini dilatih berbagai keterampilan seperti pertolongan pertama gawat darurat (PPGD) hingga evakuasi mandiri,” jelasnya.
Dengan pelatihan ini, diharapkan masyarakat tidak hanya menjadi saksi ketika bencana datang, tetapi mampu menjadi pelaku penyelamatan awal. Kolaborasi nyata antara Basarnas dan rakyat menunjukkan bahwa keselamatan bukan hanya urusan institusi, tapi juga tanggung jawab bersama.



