
SEPUTARBANYUMAS.COM-Rumah Tahanan Negara (Rutan) Banjarnegara kembali bersiap untuk akreditasi Klinik Pratama, untuk itu pihaknya melakukan koordinasi dengan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPKPLH) Kabupaten Banjarnegara terkait pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Koordinasi ini menjadi bagian penting sebelum pelaksanaan akreditasi Klinik Pratama Rutan Banjarnegara, hal ini sesuai dengan surat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara terkait akreditasi klinik.
Kepala Rutan Banjarnegara Dodik Harmono mengatakan, pengolahan limbah medis atau B3 ini menjadi bagian penting, termasuk proses dan dokumen yang harus dipersiapkan berkaitan dengan pengolahan limbah medis yang dihasilkan dari aktivitas pelayanan kesehatan di Klinik Pratama Rutan Banjarnegara nantinya.
“Kami ingin pengolahan limbah dari Klinik Pratama ini sesuai dengan standart, khususnya dalam pengolahan limbah B3 sesuai dengan standart lingkungan yang berlaku,” katanya.
Meurutnya, penanganan limbah ini menjadi sangat penting, sebab hal ini tidak dapat dipisahkan dalam indikator pelayanan kesehatan. “Pengelolaan limbah medis harus dilakukan secara terstruktur dan sesuai standar. Ini adalah tanggung jawab klinik dalam menjaga keselamatan pasien, petugas, dan lingkungan,” katanya.
Pengolahan limbah medis harus sesuai dengan standart dan peraturan yang berlaku, sehingga masalah limbah ini menjadi satu komitmen dari Rutan Banjarnegara dalam menjaga keselamatan lingkungan demi kesehatan bersama.
“Langkah ini kami tempuh karena kami ingin memastikan bahwa seluruh proses pengelolaan limbah medis di Rutan Banjarnegara tidak hanya aman secara kesehatan, tetapi juga sesuai dengan ketentuan hukum dan menjaga kelestarian lingkungan,” katanya.
Selain itu, dengan pengolahan yang benar, maka keberadaan Klinik Pratama Rutan Banjarnegara dapat memberikan manfaat, khususnya dalam pelayanan kesehatan bagi warga binaan. Sinergitas bersama dengan DPKPLH Kabupaten Banjarnegara ini juga bagian dari upaya menjaga lingkungan yang aman, bersih, dan sehat.
“Kami ingin pengolahan limbah medis ini sesuai dengan ketentuan, sehingga kami memandang perlu adanya koordinasi dengan dinas terkait, sehingga pada saatnya nanti, pengolahan limbah medis ini sesuai dengan ketentuan dan aman untuk semua,” katanya.



