
SEPUTARBANYUMAS.COM-Pemerintah Kabupaten Banjarnegara terus berbenah dalam pengelolaan sampah, hal ini dilakukan seiring adanya sanksi administrasi dari Kementerian Lingkungan Hidup RI terkait pengelolaan sampah di TPA Banjarnegara.
Adanya sanksi administrasi ini menjadikan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara semakin memberikan perhatian khusus terkait pengolahan sampah. Untuk itu, pemerintah sudah mempersiapkan TPA zona 2 dan tidak lagi menggunakan sistem Open Dumping dalam pembuangan sampah di TPA.
Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana mengatakan, adanya sanksi administratif ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah, terlebih Kementerian Lingkungan Hidup memberikan perhatian khusus terhadap daerah yang mendapatkan sanksi administratif dalam pengolahan sampah.
Menurutnya, sebelum adanya sanski tersebut, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara masih menggunakan praktik open dumping terkait sampah di TPA Winong. Adanya sanksi tersebut membuat pemerintah menghentikan sistem tersebut dan beralih pada sistem yang lebih baik.
Adapun batas waktu pemerintah daerah dalam penanganan terkait sanksi administrasi pengolahan sampah ini mencapai 180 hari, atau hingga Desember mendatang. Dengan waktu tersebut, pemerintah daerah terus berupaya untuk menjadikan pengolahan sampah menjadi lebih baik.
“Tadi kita sudah melakukan disuksi bersama dengan Kementerian LH, ada beberapa masukan dan saran yang tentunya akan kita tindak lanjuti, termasuk dengan menutup sistem Open Dumping di TPA yang ada,” katanya.
Dikatakannya, langkah pertama yang dilakukan adalah dengan membuka zona dua, nantinya pada zona dua ini sistem pengolahan sampah dilakukan dengan memaksimalkan pengolahan dari hulu hingga hilir, sehinga sampah yang masuk di zona dua hanya residu sampah yang sudah diolah.
“Zona dua ini lokasinya tidak jauh dari yang ada saat ini, tentunya nanti kita akan menggunakan berbagai macam teknik yang disesuaikan, sehingga tidak sampai melanggar kaidah-kaidah yang sudah ditetapkan,” katanya.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara juga mendukung pengawasan yang dilakukan oleh Kementerian LH, satu langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan berbagai upaya untuk menghadapi tantangan pengelolaan sampah yang lebih baik.
Kementerian LH Beri Apresiasi
Terkait dengan progres yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara terhadap saksi administrasi, Direktur Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, dan Non Bahan Berbahaya dan Beracun Kementerian Lingkungan Hidup Firdaus Alim Damopolii memberikan apresiasi tinggi terhadap Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.
Menurutnya, semua progress yang terjadi di Banjarnegara dalam pengolahan sampah ini sesuai dengan arahan yang ada. “Kita tunggu sampai batas akhir dari sanksi ini, namun sampai saat ini progresnya sudah dapat berjalan dengan baik,” kata Firdaus Alim saat melakukan kunjungan di Banjarnegara, Jumat (12/9/2025).
Pada kesempatan tersebut, Kementerian LH juga memberikan beberapa masukan dan saran dalam pengolahan sampah di Banjarnegara, termasuk melakukan pengolahan sampah dari hulu hingga hilir. Artinya, pengolahan sampah tidak hanya di hilirnya saja, tetapi ada intervensi pengolahan di hulu dan di tengah.
Jika melihat komposisi sampah yang ada di TPA Banjarnegara, sampah atau limbah rumah tangga masih mendominasi, dimana 30 persennya berupa limbah makanan. Hal ini dapat dimaksimalkan pengolahannya mulai dari hulu, seperti dengan pengomposan, biopori, atau lainnya.
“Jika dari hulu sudah dapat dilakukan, maka sampah yang masuk TPA hanya residunya saja, dan jumlahnya tidak lebih dari 20 persen volume sampah yang ada saat ini,” katanya.
Proses ini bukan hanya sekadar pemenuhan administratif, tetapi juga merupakan komitmen untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
“Kami berharap dengan dukungan penuh masyarakat dalam penanganan sampah yang efektif, tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan, dan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik harus ditanamkan sejak dini agar semuanya dapat berjalan dengan baik,” katanya.

 
 
 
 
 
 
 