
SEPUTARBANYUMAS.COM-Aksi perkelahian dua pelajar di Kabupaten Banjarnegara sempat viral di media sosial. Persitiwa tersebut terjadi saat jam istirahat di lingkungan SMP Negeri 1 Rakit dan disaksikan langsung oleh sejumlah teman sekolah mereka.
Dalam video amatir berdurasi kurang dari satu menit yang beredar di berbagai platform media sosial, tampak dua siswa saling memukul di area belakang gedung sekolah. Beberapa teman mereka terlihat hanya menonton dan bahkan merekam aksi tersebut tanpa ada yang berusaha melerai.
Video itu pun dengan cepat menyebar dan menjadi sorotan warganet, menimbulkan beragam komentar terkait perilaku pelajar serta pengawasan di lingkungan sekolah.
Berawal dari Kesalahpahaman di Grup WhatsApp Kelas
Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden tersebut bermula dari kesalahpahaman antara kedua siswa. Salah satu siswa memotret temannya yang sedang duduk bersama beberapa siswi, lalu mengunggah foto tersebut ke grup WhatsApp kelas.
Unggahan itu memicu emosi pihak yang difoto karena merasa tersinggung. Keduanya kemudian terlibat adu mulut hingga berujung perkelahian di belakang sekolah pada Selasa (14/10/2025) siang.
Sekolah Bertindak Cepat, Mediasi dan Pembinaan Dilakukan
Menanggapi kejadian tersebut, pihak sekolah segera mengambil langkah tegas dengan memanggil kedua siswa serta orang tua masing-masing untuk dilakukan mediasi.
Wakil Kepala SMP Negeri 1 Rakit, Arif Munandar, mengatakan bahwa permasalahan sudah diselesaikan secara damai. Kedua siswa telah saling memaafkan dan mendapatkan pembinaan khusus agar tidak mengulangi perbuatan serupa.
“Kami menyesalkan kejadian ini. Tidak ada korban luka serius, namun ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh siswa untuk memperkuat disiplin dan etika di sekolah,” ujarnya.
Selain itu, pihak sekolah juga memberikan pembinaan kepada siswa lain yang ikut menonton dan merekam kejadian tersebut. Tujuannya agar para pelajar lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak menjadikan kekerasan sebagai solusi penyelesaian masalah.
Imbauan Sekolah: Selesaikan Masalah Tanpa Kekerasan
Arif menegaskan, pihak sekolah bersama orang tua kedua siswa telah sepakat untuk tidak melanjutkan masalah ini ke ranah hukum.
“Sudah dilakukan mediasi dan kedua pihak saling memaafkan. Kami juga meminta maaf kepada masyarakat Banjarnegara atas kejadian yang sempat viral ini. Semoga menjadi pembelajaran bersama,” katanya.
Ia menambahkan, sekolah akan memperketat pengawasan selama jam istirahat dan meningkatkan program pendidikan karakter serta pembinaan moral bagi seluruh siswa.
Anak Sudah Pulih, Dapat Bimbingan Khusus
Dua siswa yang terlibat kini dalam kondisi baik dan tidak mengalami luka serius. Sesuai kesepakatan bersama, keduanya akan mendapatkan bimbingan khusus dari guru dan konselor sekolah agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Kami berharap seluruh siswa lebih berhati-hati dalam bertindak dan menggunakan media sosial. Mari jadikan peristiwa ini sebagai pembelajaran agar lingkungan sekolah tetap aman, nyaman, dan kondusif,” katanya.


