Tragedi Nusakambangan! Pemancing Hilang Dua Hari Ditemukan Tewas di Perairan Batu Gajah. Setelah dua hari pencarian intensif, tim SAR gabungan akhirnya menemukan seorang pemancing yang dilaporkan hilang di perairan Batu Gajah, Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Minggu (9/11/2025), oleh tim Basarnas Cilacap di koordinat 7°39’59.39″S 108°50’8.39″T atau sekitar 7,05 kilometer dari lokasi awal kejadian.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap, M. Abdullah, mengonfirmasi bahwa korban merupakan salah satu dari lima pemancing yang berangkat dari Platar Agung, Pamotan, Kalipucang menuju perairan Nusakambangan pada Jumat (7/11/2025) sore.
“Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan langsung dievakuasi ke RSUD Kota Banjar untuk diserahkan kepada pihak keluarga,” ujar Abdullah.
Cuaca Buruk Nusakambangan Jadi Pemicu
Dari laporan yang diterima Basarnas, kelima pemancing tersebut berangkat bersama untuk memancing di perairan sekitar Batu Gajah. Namun pada sore hari, ombak tinggi dan cuaca buruk membuat mereka memutuskan untuk bermalam di sebuah saung di tepi pantai.
Keesokan harinya, Sabtu (8/11) pukul 06.00 WIB, salah satu anggota rombongan diketahui sudah tidak berada di lokasi. Rekan-rekan korban sempat melakukan pencarian mandiri, namun hasilnya nihil. Peristiwa itu akhirnya dilaporkan ke Polsek Nusakambangan, yang kemudian diteruskan ke Basarnas Cilacap.
Operasi SAR Gabungan Dikerahkan ke Nusakambangan
Setelah menerima laporan pada Sabtu (8/11) pukul 16.55 WIB, Kepala Kantor SAR Cilacap langsung mengerahkan satu tim rescuer bersama unsur gabungan dari TNI AL, Polri, dan relawan SAR setempat untuk melakukan pencarian.
“Pencarian dilakukan menggunakan perahu karet dan peralatan penyelamatan laut. Tantangan utama adalah kondisi ombak tinggi dan arus kuat di sekitar perairan Batu Gajah,” terang Abdullah.
Upaya pencarian pun membuahkan hasil pada Minggu (9/11) pukul 08.45 WIB, saat tim gabungan menemukan korban mengapung di laut dalam kondisi sudah tak bernyawa. Setelah proses identifikasi dan evakuasi, Operasi SAR resmi ditutup dan seluruh unsur dikembalikan ke kesatuan masing-masing.
Basarnas Imbau Warga Waspada Saat Cuaca Ekstrem
M. Abdullah menegaskan, masyarakat terutama nelayan dan pemancing di wilayah pesisir Cilacap diminta lebih waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem, terutama menjelang musim penghujan.
“Kami mengimbau agar aktivitas di laut dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi cuaca. Jika gelombang tinggi dan angin kencang, sebaiknya ditunda demi keselamatan,” katanya.
Perairan selatan Cilacap, termasuk kawasan Pulau Nusakambangan, memang dikenal memiliki arus kuat dan ombak besar. Kondisi tersebut sering kali menjadi tantangan serius bagi aktivitas nelayan maupun wisatawan yang beraktivitas di laut.



