
SEPUTARBANYUMAS.COM – Adanya aksi protes terkait masalah sampah di Klaten membuat gubernur Ahmad Luthfi melakukan langkah cepat, bahkan ada wanaca dan harapan ke depan Jateng menjadi wilayah zero sampah dan ramah lingkungan.
Untuk mewujudkan pengolahan sampah yang baik, langkah awal yang dilakukan oleh mantan Kapolda Jateng ini adalah dengan memverifikasi tempat pembuangan sampah (TPS) di setiap kabupaten / kota oleh dinas terkait.
Nantinya, tim verifikasi dari tingkat provinsi juga akan turun dan melakukan verifikasi pada TPA yang ada di kabupaten/kota. “Jadi ada pembagian, TPS itu bagian kabupaten/kota, dan TPA nanti yang melakukan verifikasi dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah,” katanya.
Verifikasi tersebut merupakan langkah pendampingan dan pengawasan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terkait pengelolaan dan kriteria TPA. Tujuannya agar tidak terjadi komplain masyarakat seperti yang terjadi di Klaten belum lama ini.
Menurutnya, pengelolaan sampah menjadi salah satu prioritasnya. Terutama dalam mendukung arahan Presiden Prabowo Subianto terkait Indonesia zero sampah pada 2029. Koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga sudah dilakukan secara intens terkait pengelolaan sampah.
“Di Jawa Tengah sudah menyiapkan Satgas khusus, saran nasional akan kita pusatkan di wilayah Banyumas dan Cilacap, karena dua wilayah ini akan menjadi role model bahwa penanganan sampah di kita harus sampai tuntas,” katanya.
Dikatakannya, saat ini beberapa wilayah di jawa tengah sudah mulai melakukan pengolahan sampah dengan baik dengan sejumlah inovasi dalam pengelolaan sampah, seperti yang terjadi di TPST Jeruklegi Kabuoaten Cilacap, dimaan TPST tersebut mengolah 150 ton sampah per hari menjadi RDF (Refuse Derived Fuel). TPST BLE, Banyumas yang menghasilkan RDF, paving block, dan magot.
Kemudian TPA Putri Cempo, Solo yang mengelola 450 ton sampah per hari menjadi energi listrik melalui PLTSa berkapasitas 5 MW per hari. TPST Regional Magelang yang tengah dikembangkan dengan dukungan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), berkapasitas 200 ton per hari.
Selain itu Program pengembangan desa mandiri sampah dengan capaian 88 desa selama 2023–2024. Pengembangan pengolahan sampah di TPA Kabupaten Rembang, Temanggung, dan Jepara, masing-masing dengan kapasitas 100 ton per hari.



