Kinerja investasi di Kabupaten Cilacap terus menunjukkan geliat positif sepanjang 2025. Hingga triwulan III, realisasi penanaman modal telah menembus angka Rp1,49 triliun, atau sekitar 93 persen dari target tahunan sebesar Rp1,6 triliun.
Capaian ini menjadi sinyal kuat bahwa iklim berinvestasi di Cilacap semakin kondusif dan menarik minat pelaku usaha, baik dari dalam maupun luar daerah. Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) pun optimistis target akan terlampaui sebelum tutup tahun.
Kolaborasi Jadi Kunci Tumbuhnya Investasi
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cilacap, Arida Puji Hastuti, mengatakan capaian tersebut merupakan hasil kerja sama berbagai pihak dalam mendorong iklim investasi yang kondusif di wilayahnya.
“Alhamdulillah sampai dengan triwulan tiga ini sudah tercatat Rp1,49 triliun. Mudah-mudahan nanti di triwulan empat ada perkembangan positif sehingga target Rp1,6 triliun bisa tercapai untuk investasi tahun ini,” ujar Arida saat ditemui Jumat (31/10/2025).
Menurutnya, sejumlah sektor menjadi penopang utama realisasi. Berdasarkan data DPMPTSP, sektor transportasi, pergudangan, dan komunikasi menyumbang angka terbesar yakni Rp528 miliar.
Kemudian perdagangan dan reparasi sebesar Rp446 miliar, serta industri karet dan plastik senilai Rp118 miliar. Adapun sektor listrik, gas, dan air tercatat Rp108 miliar, dan industri makanan sebesar Rp101 miliar.
“Lima sektor itu menjadi kontributor utama di atas Rp100 miliar. Mudah-mudahan di triwulan empat nanti ada tambahan dari sektor lain yang lebih besar lagi,” jelasnya.
Promosi Potensi Unggulan Cilacap ke Level Nasional
Selain mendorong realisasi investasi, DPMPTSP juga aktif mempromosikan potensi unggulan Cilacap, seperti industri pengolahan ikan, kelapa terpadu, dan udang terpadu. Ketiga sektor tersebut mendapat dukungan dari Bank Indonesia karena dianggap siap untuk dikerjasamakan atau “ready to offer.”
Untuk memperkenalkan potensi itu, Cilacap turut ambil bagian dalam berbagai event investasi nasional dan internasional. Arida menyebut, salah satunya Central Java Investment Business Forum (CJIBF) yang digelar pada 4–5 November di Semarang.
“Kami juga akan tampil di acara Kementerian BKPM pada 13 November di Bandung, serta event Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 20 November. Semuanya menjadi ajang untuk menjual potensi Cilacap,” ujarnya.
Semua Pihak Didorong Jadi ‘Sales’ Cilacap
Ia menegaskan, promosi investasi bukan hanya tugas DPMPTSP, tetapi tanggung jawab bersama. “Kami ini ibarat sales-nya Cilacap. Tapi kami juga berharap semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, ikut menjadi sales potensi daerah agar investor tertarik datang ke Cilacap,” tuturnya.
Dengan tren peningkatan yang signifikan dan dukungan lintas sektor, Pemkab Cilacap optimistis bisa menutup tahun 2025 dengan capaian investasi yang melampaui target.



