Seputar BanyumasSeputar BanyumasSeputar Banyumas
  • Beranda
  • Banyumas
  • Cilacap
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
  • Opini
  • Indeks
Seputar BanyumasSeputar Banyumas
  • Beranda
  • Banyumas
  • Cilacap
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
  • Opini
  • Indeks
Pencarian
  • Beranda
  • Banyumas
  • Cilacap
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Jateng
  • Nasional
  • Olahraga
  • Plesiran
  • Ragam
  • Risalah
  • Opini
  • Indeks
Ikuti Kami
© 2025 Seputar Banyumas. All Rights Reserved.
Seputar Banyumas > Artikel > Cilacap > Manajemen PSCS Sebut Suhud Tak Bertanggung Jawab
CilacapOlahraga

Manajemen PSCS Sebut Suhud Tak Bertanggung Jawab

Djamal SG
Terakhir diperbarui: 7 November 2025 22:51
Djamal SG
Membagikan
Manajemen PSCS
Manajemen PSCS sebut Suhud tidak bertanggung jawab. (dok PSCS)
Membagikan

MANAJEMEN PSCS Cilacap sebut Suhud tak bertanggung jawab. Pernyataan itu diungkapkan manajemen PSCS melalui CEO PSCS Cilacap Fanny Irawati menyusul langkah Suhud yang mengundurkan diri sebagai Direktur Utama PSCS.

Contents
  • Manajemen PSCS Singgung Pemimpin Kuat
  • Bupati Buka Suara
  • Situasi yang Memprihatinkan

“Pak Suhud sendiri yang datang dan menawarkan diri untuk membantu PSCS dengan semangat besar. Tapi ketika tantangan mulai muncul, beliau justru memilih mundur. Bagi kami, ini keputusan yang berlebihan dan tidak bertanggung jawab,” tegas Fanny seperti dikutip dari pscs.id, Jumat (7/11/2025).

Polemik PSCS mengemuka ketika tim sedang persiapan ikut Liga 4 Jawa Tengah yang rencananya akan mulai pada Desember 2025. Di tengah persiapan, ada kabar bahwa pemain tidak mendapatkan konsumsi dari manajemen selama dua hari. Kabar itu beredar di media sosial. Salah satu yang dipertanyakan dari situasi tersebut adalah tanggung jawab Suhud sebagai Direktur Utama PSCS.

Kemudian, Suhud mengundurkan diri sebagai Direktur Utama PSCS. Suhud mengungkapkan pengunduran dirinya dari lingkaran manajemen PSCS bisa dilihat di Instagramnya. Ada beberapa alasan mengapa dia mengundurkan diri.

Alasan pertama adalah tidak ada dukungan dari suporter dan pemda sehingga sulit harus berjalan sendirian. Kedua, tidak ada sponsor yang masuk kecuali apparel dan air minum serta alat olahraga. Ketiga, keterbatasan keuangan secara pribadi. Keempat, dia mengatakan masih banyak hal lain yang tidak bisa dijelaskan satu per satu.

Baca juga  Tak Ada Rekom UMSK 2025, Pleno Dewan Pengupahan Cilacap Memanas

“Oleh karena itu saya kembalikan PSCS kepada PSF Group. Demikian saya sampaikan mohon maaf,” tulisnya di Instagram. Pengunduran diri inilah yang kemudian direspons oleh manajemen PSCS.

Manajemen PSCS Singgung Pemimpin Kuat

CEO PSCS Cilacap Fanny Irawati mengatakan, manajemen PSCS menyinggung bahwa pemimpin harus kuat. Manajemen PSCS tidak bisa membiarkan kepemimpinan yang mudah goyah di tengah perjuangan tim.

“Kami menghargai siapa pun yang bekerja untuk PSCS, tapi tanggung jawab terhadap klub tidak bisa diukur dari semangat sesaat. PSCS butuh pemimpin yang kuat menghadapi tekanan, bukan yang lari ketika dukungan menurun,” kata Fanny.

Suhud sendiri sebelumnya kerap tampil dengan visi besar membangun tim dan menjanjikan perubahan di sektor manajemen. Namun, pengunduran dirinya di tengah jalan membuat banyak pihak mempertanyakan komitmen dan kesungguhannya dalam memimpin klub. Maka tak heran manajemen PSCS beri tanggapan yang tajam.

Bupati Buka Suara

Terkait situasi terkini dari PSCS, Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman mengakui telah menerima laporan resmi terkait pengunduran diri Direktur Utama PSCS. Syamsul menyebut bahwa persoalan utama yang kini membelit klub adalah ketidakjelasan struktur kepemilikan PT PSCS, yang berdampak langsung terhadap kepercayaan calon sponsor maupun pihak yang ingin menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR).

“Saya sudah mendengar laporan tersebut. Kita sudah mencoba berdiskusi dengan para sponsor yang akan masuk, tetapi mereka masih ragu karena status kepemilikan PSCS belum jelas,” ujar Syamsul kepada wartawan, Jumat (7/11/2025).

Baca juga  Dosen Politeknik Negeri Cilacap Dampingi Peternak Kutawaru, Tingkatkan Produktivitas Kambing dengan Pakan Fermentasi

Syamsul pun mengaku ditanya siapa pemilik dari PSCS.  “Mereka (calon sponsor) tanya, pemiliknya siapa? Saya pun tidak bisa menjawab secara pasti karena masih terjadi dinamika di internal. Ini yang membuat calon sponsor akhirnya ragu untuk ikut membantu,” katanya.

Situasi yang Memprihatinkan

Situasi PSCS saat ini bisa dibilang memprihatinkan. Sebelum kabar konsumsi pemain dan pengunduran diri Suhud, PSCS juga dikenai denda oleh otoritas sepak bola dunia FIFA. Disebutkan, PSCS disanksi tidak boleh mendaftarkan pemain. Sanksi itu berlaku mulai 28 Oktober 2025.

Tidak dijelaskan lebih rinci alasan FIFA memberi sanksi pada PSCS. Namun, bisa jadi sanksi itu muncul karena ada hak pemain yang belum dipenuhi. Karena biasanya tim yang disanksi tidak boleh mendaftarkan pemain, karena memiliki tanggung jawab pada pemain yang belum ditunaikan.

Selain masalah di atas, kondisi PSCS belakangan ini juga memprihatinkan. PSCS beberapa tahun lalu dikenal sebagai tim yang mapan di kasta kedua Liga Indonesia atau Liga 2. Bahkan, PSCS cukup disegani di Liga 2.

Bahkan, PSCS pernah juara ISC B pada 2016. Saat itu, Indonesia disanksi FIFA sehingga tidak bisa menyelenggarakan kompetisi reguler. Akhirnya diadakanlah ISC dan ISC B. ISC B diikuti oleh tim kasta kedua di Indonesia kala itu. Nah, PSCS berhasil menjadi juara ISC B.

Baca juga  Sinergi Pemasyarakatan dan BNNK Cilacap Wujudkan Rehabilitasi Sosial Warga Binaan di Lapas Khusus Karanganyar

Namun, lambat laun sinar PSCS mulai redup. Hal itu bermula di dua musim lalu. Saat itu, PSCS bermain di Liga 2 dan terdegradasi. PSCS degradasi sebagai imbas dari masalah yang menimpa Kalteng Putra waktu itu.

Kalteng Putra tidak bisa menyelesaikan kompetisi karena masalah finansial. Pada akhirnya, semua laga Kalteng Putra dianggap tidak pernah terjadi. Hal itu sesuai dengan aturan yang berlaku. Padahal, PSCS mampu mendapatkan kemenangan ketika melawan Kalteng Putra. Tapi kemenangan itu dinyatakan tidak pernah ada. Nilai PSCS pun berkurang dan dirugikan atas fakta tersebut.

PSCS kemudian degradasi ke Liga 3. Musim lalu, PSCS bermain di Liga 3 dengan morat-marit. Di fase awal PSCS sudah kedodoran di Liga 3 yang berlangsung secara terpusat. Kemudian, di fase playoff, PSCS juga kewalahan.

Di pertandingan terakhir melawan Persiba Bantul, PSCS hanya butuh hasil seri agar tetap bisa bertahan di Liga 3. Tapi sayangnya, di laga terakhir itu PSCS malah kalah yang membuat PSCS terdegradasi ke Liga 4 alias liga paling bawah. Kini, ketika sedang mempersiapkan diri ke Liga 4, situasi PSCS makin memprihatinkan.

*Anda bisa membaca informasi PSCS lainnya di Instagram kami.

Artikel Sebelumnya HIPMI Raya Cilacap 2025 Kolaborasi Wirausaha Muda HIPMI Raya Cilacap 2025 Kolaborasi Inspiratif Wirausaha Muda
Artikel Selanjutnya Narkoba Narkoba Menggila di Cilacap! Polresta Ungkap Sindikat Lintas Kabupaten

Tetap Update Berita Terbaru!

Follow akun media sosial Seputar Banyumas dan jangan lewatkan kabar penting seputar Banyumas dan sekitarnya!
FacebookSuka
XMengikuti
InstagramMengikuti
YoutubeSubscribe
TiktokMengikuti
- Advertisement -
Sumpah Pemuda

Mungkin Anda Suka

Pemasyarakatan
Cilacap

Pegawai Pemasyarakatan Ditempa Mental Baja di Nusakambangan

Oleh Faiz Ardani
Narkoba
Cilacap

Narkoba Menggila di Cilacap! Polresta Ungkap Sindikat Lintas Kabupaten

Oleh Faiz Ardani
HIPMI Raya Cilacap 2025 Kolaborasi Wirausaha Muda
Cilacap

HIPMI Raya Cilacap 2025 Kolaborasi Inspiratif Wirausaha Muda

Oleh Faiz Ardani
PSCS Cilacap
CilacapOlahraga

PSCS Cilacap Tuai Polemik, Bupati Syamsul Buka Suara

Oleh Faiz Ardani
Seputar BanyumasSeputar Banyumas
Ikuti Kami
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Kebijakan Privasi
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lupa password?