RUMAH Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Banjarnegara terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi warga binaan. Hal ini dibuktikan dengan keterlibatannya dalam pertemuan Public Private Community Partnership (PPCP) HIV 2025 bersama Bidang P2P HIV Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara.
Kegiatan tersebut menjadi langkah nyata dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Banjarnegara. Program PPCP sendiri merupakan inisiatif dari Kementerian Kesehatan RI yang mengedepankan jejaring kerja sama antara fasilitas kesehatan publik, sektor swasta, dan komunitas masyarakat.
Melalui pendekatan ini, layanan kesehatan HIV diharapkan menjadi lebih komprehensif, berkelanjutan, dan inklusif, terutama bagi kelompok rentan dan masyarakat yang terdampak.
Dukung Layanan Kesehatan dan Penanggulangan HIV di Lingkungan Pemasyarakatan
Kepala Rutan Banjarnegara, Dodik Harmono, menegaskan bahwa partisipasi Rutan dalam pertemuan tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam layanan kesehatan serta menekan angka penularan HIV, khususnya di lingkungan pemasyarakatan.
“Melalui pertemuan ini, tenaga medis Rutan semakin matang dalam memberikan edukasi dan pendampingan kepada warga binaan tentang pentingnya pencegahan HIV serta hidup sehat. Kami ingin memastikan seluruh warga binaan mendapatkan informasi dan layanan kesehatan yang layak,” ujar Dodik.
Selain memperkuat layanan kesehatan dan kapasitas tenaga medis, keterlibatan Rutan Banjarnegara dalam program PPCP juga menjadi bagian dari strategi besar dalam mewujudkan lingkungan pemasyarakatan yang sehat, aman, dan bebas stigma.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Banjarnegara Sehat
Pertemuan PPCP HIV 2025 ini diharapkan mampu mempererat sinergi antara lembaga pemerintah, tenaga kesehatan, dan komunitas masyarakat. Dengan kerja sama yang solid, upaya penanggulangan HIV di Banjarnegara diyakini akan semakin efektif dan berdampak luas.
Rutan Banjarnegara pun berkomitmen untuk terus aktif dalam jejaring layanan kesehatan, dengan fokus pada pencegahan, edukasi, dan perlindungan hak kesehatan warga binaan.
Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi lintas sektor adalah kunci untuk menciptakan Banjarnegara Sehat dan Bebas HIV di masa depan.



