
SEPUTRBANYUMAS.COM – Di penghujung bulan Zulkaidah, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Banjarnegara menggelar muhasabah atau kajian agama bersama Kementerian Agama (Kemenag) Banjarnegara yang dilakukan di Masjid Attaubah Rutan Banjarnegara, Selasa (27/5/2025).
Muhasabah ini dilakukan sebagai bagian dari pembinaan kerohanian bagi warga binaan, terlebih banyak keutamaan bagi umat muslim di penghujung Zulkaidah ini. Sehingga hal ini dapat dimanfaatkan sebai penerang sekaligus perenungan untuk menjadi lebih pribadi lebih baik menyambut datangnya bulan Zulhijjah atau bulan haji.
Dengan mengambil tema ‘Muhasabah menjadi penerang hati di balik jeruji’ ini diharapkan ada spirit baru bagi warga binaan untuk menjadi lebih baik, merenungi perjalanan hidup sebagai pembelajaran untuk memperbaiki diri demi menjadi baik lagi, memperkuat diri, dan memperkuat keimanan menjelang datangnya bulan Dzulhijjah.
Pada kesempatan tersebut, para warga binaan tampak larut dalam lantunan ayat suci Al-Qur’an, dzikir bersama dan tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Fajri seorang penyuluh keagamaan Kemenag Banjarnegara.
Dalam tausiyahnya, Ustadz Fajri menekankan pentingnya muhasabah sebagai sarana introspeksi diri dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT. “Tak ada manusia yang luput dari kesalahan, tapi pintu taubat Allah senantiasa terbuka bagi siapa pun yang ingin kembali,” ujarnya.
Kepala Rutan Banjarnegara, Dodik Harmono, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari program pembinaan mental dan spiritual. “Kami berharap, meski mereka berada di balik jeruji, cahaya hidayah tetap menyinari hati para warga binaan. Kegiatan ini menjadi titik balik agar mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik saat kembali ke masyarakat,” katanya.
Salah satu warga binaan berinisial AR mengaku sangat tersentuh dengan kegiatan ini. “Saya merasa seperti diingatkan kembali arti hidup dan pentingnya taubat. Semoga setelah keluar nanti, saya bisa menjadi orang yang lebih bermanfaat,” katanya.

 
 
 
 
 
 
 