
SEPUTARBANYUMAS.COM-Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengajak para santri di seluruh Jawa Tengah untuk berperan aktif dalam mendukung program ketahanan dan swasembada pangan nasional.
Ajakan itu disampaikan dalam apel puncak peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 tingkat Provinsi Jawa Tengah, yang dipusatkan di Kabupaten Kudus.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengatakan, banyak pondok pesantren di Jawa Tengah memiliki potensi besar untuk berkontribusi di sektor pertanian. Lahan-lahan milik pesantren dinilai dapat dimanfaatkan untuk memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal maupun nasional.
“Banyak pondok pesantren yang memiliki lahan cukup luas. Karena itu, kami mengajak untuk berkolaborasi dalam memanfaatkan lahan tersebut, baik tegalan maupun sawah milik pesantren, agar bisa memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Ahmad Luthfi menyampaikan amanat Menteri Agama RI yang menekankan pentingnya peran pesantren sebagai pusat peradaban Islam Nusantara serta motor penggerak kemajuan bangsa.
Menurutnya, santri bukan hanya penjaga nilai-nilai moral dan keagamaan, tetapi juga agen perubahan yang mampu membawa Indonesia menuju peradaban yang maju, mandiri, dan berkeadilan.
“Santri hari ini harus mampu menjawab tantangan zaman. Mereka harus menjadi garda terdepan dalam membangun bangsa, baik melalui dakwah, pendidikan, maupun penguatan ekonomi masyarakat,” tegasnya
Santri dan Tradisi Bertani di Pesantren
Sementara itu, Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen mengatakan, kegiatan bertani bukanlah hal yang asing bagi kalangan santri. Tradisi mengelola lahan pertanian telah lama menjadi bagian dari kultur pesantren, yang tidak hanya mendidik dalam bidang agama, tetapi juga membentuk kemandirian ekonomi.
“Santri bertani itu bukan hal baru. Sejak dulu, santri sudah akrab dengan dunia pertanian. Kami ingin menghidupkan kembali semangat itu sebagai bentuk kemandirian dan kontribusi nyata pesantren untuk bangsa,” katanya.
Dengan begitu, pesantren dapat menjadi pelopor pertanian berkelanjutan, baik melalui pengelolaan lahan secara langsung maupun pengembangan teknologi pertanian ramah lingkungan yang melibatkan para santri muda.


