
SEPUTARBANYUMAS-Menyambut Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2025, Wakil Bupati Banjarnegara KH. Wakhid Jumali bersama Sekretaris Daerah Banjarnegara, Indarto, mengikuti kegiatan Ro’an atau kerja bakti bersih-bersih lingkungan di Pondok Pesantren Al Fatah Banjarnegara, Jumat (17/10/2025).
Kegiatan Ro’an ini dilaksanakan serentak di seluruh pondok pesantren se-Jawa Tengah dan dipusatkan di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal.
Ro’an, Tradisi Mulia Pesantren yang Sarat Makna
Dalam sambutannya secara daring, Wakil Gubernur Jawa Tengah KH. Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) menjelaskan bahwa Ro’an merupakan tradisi luhur pesantren yang mencerminkan nilai kebersihan, gotong royong, dan kebersamaan.
“Ro’an ini adalah tradisi mulia pesantren yang harus dijaga. Kebersihan itu bagian dari iman. Dari kegiatan Ro’an inilah muncul karakter disiplin, tangguh, dan rendah hati,” tutur Gus Yasin.
Menurutnya, kegiatan bersih-bersih pondok tidak hanya menjaga lingkungan fisik, tetapi juga menjadi sarana mensucikan hati dan mempererat ukhuwah antar-santri.
Tradisi Ro’an Sejalan dengan Gerakan Peduli Lingkungan
Sementara itu, Wakil Bupati Banjarnegara KH. Wakhid Jumali menilai kegiatan Ro’an sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan.
“Ro’an itu kerja bakti bersama para santri untuk membersihkan lingkungan pesantren. Tradisi ini perlu digalakkan di seluruh pesantren di Banjarnegara, mengingat salah satu persoalan kita hari ini adalah soal pengelolaan sampah,” ujar Wabup.
Ia menegaskan bahwa kegiatan bersih-bersih lingkungan tidak hanya menciptakan lingkungan sehat, tetapi juga membentuk karakter santri yang peduli, disiplin, dan berakhlak mulia.
“Selain belajar ilmu agama, para santri juga harus menempa diri dengan akhlak yang baik dan peduli terhadap lingkungan. Ini wujud nyata kontribusi santri dalam menjaga kebersihan dan kelestarian alam,” imbuhnya.
Ro’an, Gerakan Moral dan Sosial Santri
Ro’an telah menjadi tradisi khas pesantren di Jawa Tengah, di mana santri dan masyarakat sekitar bergotong royong membersihkan pondok, masjid, serta lingkungan sekitar. Tradisi ini kini terus dilestarikan sebagai gerakan moral dan sosial untuk memperkuat nilai keimanan, kebersamaan, dan cinta lingkungan.
Melalui semangat Ro’an, pesantren tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu agama, tetapi juga menjadi pusat pembentukan karakter dan kepedulian sosial bagi generasi muda.


